BATAM – Perjuangan pasangan suami-isteri Morteza dan Marziah, warga negara asing asal Afghanistan untuk bertahan hidup di taman aspirasi Batam Center, Batam, Kepulauan Riau cukup memilukan.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, pasangan suami-isteri yang hijrah dari negaranya yang sedang dilanda perang ini terpaksa hanya bergantung kepada bantuan warga Batam yang melintas.
Selain kesulitan untuk memenuhi kebutuhan makan, setiap hari mereka juga harus tidur beralaskan koran didalam tenda seadanya.
“Ada sebagian warga yang datang karena penasaran dan ingin mengobrol, tapi ada juga yang akhirnya memberi kami biskuit dan air mineral karena kasihan. Satu bungkus biskuit untuk bertahan 4 hari,” ujar Morteza kepada AMOK GROUP, Kamis(25/2/2016) sore.
Ia mengaku hanya bisa pasrah dengan kondisi yang mereka alami saat ini. Selain buta tentang kota Batam, ia juga mengaku sudah tidak memiliki uang sama sekali untuk melakukan perjalanan.
Meski pasrah dengan kondisi yang dijalani dengan isterinya, Morteza berharap agar mereka tetap diizinkan tinggal sementara di taman aspirasi batam center sambil menunggu suaka dikabulkan.
“Kami juga berharap ada perlindungan hukum bagi kami disini,” tandasnya.
(red/CR 3)