Categories: BATAM

Sebagian Pedagang Pasar Induk Jodoh tidak Mau Pindah, Ini Penyebabnya

BATAM-Hari pertama pascapenertiban pasar induk Jodoh, beberapa pedagang mulai pindah ke lapak yang telah disediakan. Tampak para pedagang mulai berjualan seperti biasanya di lapak yang baru.

Namun ada juga pedagang yang belum mau pindah ke lapak yang telah disediakan.

Raid, salah satu pedagang yang lapaknya turut ditertibkan mengatakan, Ia tidak pindah ke lapak yang telah disediakan karena biaya sewa 1 juta rupiah menurutnya terlalu mahal.

“Saya belum mau pindah ke tempat relokasi sementara ini, biaya sewanya mahal,” ujarnya kepada Swarakepri.com, Kamis (31/10/2019).

Untuk sementara Ia berhenti berdagang dan mengais sisa-sisa puing kiosnya yang dirobohkan tim terpadu untuk dijual.

“Sekarang saya hanya ambil besi-besi sisa reruntuhan lapak saya yang ditertibkan kemarin untuk dijual,” terangnya.

Sementara itu, Eka, salah satu pedagang buah yang sudah mulai berjualan di lapak relokasi mengatakan dirinya memindahkan barang dagangannya sejak tadi malam.

“Semua barang dagangan saya sudah saya pindahkan ke sini dari tadi malam. Jadi hari ini sudah mulai berjualan lagi seperti biasanya,” paparnya.

Kepala Dinas Perdagangan (Disperindag) Kota Batam, Gustian Riau, kemarin di lokasi penertiban mengatakan, adanya biaya sewa di lapak baru dikarenakan lapak tersebut dibangun oleh pihak swasta. Meski begitu pihak Pemko Batam tetap mengutamakan agar para pedagang tidak mengeluarkan biaya berlebih di lokasi yang baru.

Dalam hal ini, pihaknya menyatakan telah bernegosiasi dengan pihak pengelola pasar untuk memberi waktu tenggang selama tiga bulan ke depan.

“Bagi para pedagang yang menempati tempat relokasi sementara diberikan gratis biaya sewa selama tiga bulan. Untuk bulan keempat ini masih kami negosiasikan, agar biaya sewa hanya setengah harga yakni 500 ribu rupiah,” jelasnya.

Diketahui penertiban pedagang pasar Induk Jodoh itu dilakukan terkait dengan rencana revitalisasi pasar tersebut menjadi pasar modern. Pembangunan tersebut direncanakan akan dimuli pada tahun 2020 mendatang dengan anggaran yang berasal dari kementrian perdagangan.

 

 

 

 

 

 

Penulis : Ivan
Editor   : Rumbo

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

Kedubes India dan Indoindians Siap Gelar ASEAN-India Spring Bazaar 2025 di Jakarta: Perayaan Budaya, Seni, dan Persahabatan Regional

Dalam semangat mempererat hubungan persahabatan dan kerja sama antara negara-negara Asia Tenggara dan India, Kedutaan…

3 jam ago

10 Alasan Mengapa Harus Berbelanja Online Sepeda & Aksesoris di Rodalink

Berbelanja sepeda dan aksesoris secara online semakin menjadi pilihan utama bagi banyak orang. Namun, memilih…

3 jam ago

Peran Teknologi AV dalam Manajemen Krisis dan Kolaborasi: Meningkatkan Strategi Komunikasi dan Respons

Artikel "The Role of AV Technology in Crisis Management and Collaboration" oleh Melvin Halpito, Managing…

4 jam ago

Indonesia International Cat Conference & Exhibition (IICCE) 2025

Dibawah kepemimpinan Danny R. Sultoni sebagai Direktur Penyelenggara dan Dr. M. Munawaroh, MM selaku Ketua…

4 jam ago

Mendesain Ruang untuk Brainstorming Kelompok yang Efektif: Menciptakan Lingkungan yang Mendorong Kreativitas dan Kolaborasi

Artikel "Designing Spaces for Effective Group Brainstorming" oleh Melvin Halpito, Managing Director MLV Teknologi, membahas…

9 jam ago

BINUS @Bekasi Bukan Sekadar Kampus, Tapi Solusi Masa Depan SDM Indonesia

Indonesia tengah menghadapi tekanan ekonomi yang kompleks dan multidimensi. Ketidakstabilan global yang dipicu oleh ketegangan…

2 hari ago

This website uses cookies.