Ketika ditanyakan apakah masyarakat Kampung Tua Melayu sudah mendapatkan informasi dari pihak terkait atas asal-usul lumpur minyak hitam ini, Didi mengaku bahwa hal tersebut masih belum ada disampaikan oleh pihak terkait kepada dirinya dan warga sekitar.
“Belum ada informasi terkait hal itu (Asal-usul limbah minyak hitam). Hanya saja kami pernah membaca berita bahwa lumpur minyak hitam ini diduga akibat dari terbakarnya kapal MT Pablo yang mau ke China dari Malaysia di OPL, tapi kami masih ragu (belum percaya) kenapa lumpur minyak hitam ini hanya di Pantai Melayu saja, kalau pun memang akibat dari terbakarnya kapal itu pasti di Nongsa, Sekupang juga terkena dampaknya. Sementara kemarin pada saat gotong-royong kita juga menemukan karung-karung berisi limbah minyak hitam ini,” jelasnya.
Untuk itu, ia berharap semoga insiden ini segera cepat menemukan titik terang siapa pelaku pembuang lumpur minyak hitam tersebut, dan ia juga berharap masyarakat Kampung Tua Melayu yang terdampak atas pencemaran ini juga segera bisa diperhatikan oleh pihak-pihak terkait.
“Kami ini hanya masyarakat kecil, jadi kami hanya bisa berharap kepada pihak-pihak yang berwenang saja yang bisa menjelaskan insiden ini. Kami berharap semoga cepat ditemukan pelakunya dan kami juga berharap masyarakat Kampung Tua Melayu ini yang terdampak mendapatkan perhatian dari pemerintah,” pungkasnya./Shafix