BATAM-Seorang pria berinisial SN (37), warga Punggur, Kelurahan Kabil, Kecamatan Nongsa, tewas akibat dikeroyok sekelompok orang di Kampung Aceh, Mukakuning, Kota Batam, Minggu (12/4/2020) dinihari.
Kapolsek Sei Beduk, AKP Daniel Ganjar menjelaskan, korban tewas dalam kondisi mengenaskan. Di mana seluruh tubuhnya mengalami memar dan luka sobek akibat hujaman anak panah, batu, hingga senjata tajam.
“Korban mengalami luka robek di bagian kepala dan pelipis kiri, luka robek di lengan kiri dan 4 jari tangan kiri putus, pergelangan tangan kanan patah, kaki kiri memar dan pada punggungnya. Korban saat itu dalam keadaan pingsan sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong,” kata AKP Daniel Ganjar saat dihubungi, Minggu (12/4/2020) malam.
Pemicu penganiayaan gara-gara transaksi gadai barang. Sepakat di awal, namun ribut kemudian. Singkatnya korban merasa ditipu. Lantas dinihari itu dia datang meminta uangnya kembali, lantaran handphone yang digadaikan terduga pelaku (terlapor) berinisial D, ternyata rusak.
Setibanya di lokasi terduga pelaku langsung berhasil ditemui tak jauh dari kostannya. Saat itu emosi korban agaknya sedang memuncak, alhasil tanpa banyak pikir ia ligat menghampiri dan meluapkan seluruh amarahnya.
“Korban mendatangi terduga pelaku sambil marah-marah dengan tujuan mengembalikan handphone miliknya yang digadaikan kepada korban. Kemudian terduga pelaku kembali ke kamar kostnya,” jelasnya.
Suasana panas saat itu coba ditenangkan oleh salah seorang saksi (pelapor). Dia mengaku berusaha mendamaikan korban dengan terduga pelaku. Namun sayangnya belum selesai bicara, tiba-tiba ada sekelompok orang datang meneriaki korban.
Mereka rupanya adalah teman-teman terduga pelaku, sengaja datang karena tak terima dengan sikap korban. Beruntung saat itu jumlah mereka yang belum banyak berhasil dihalau oleh saksi dan seketika diminta membubarkan diri.
Malang tak dapat ditolak, bubarnya mereka saat itu ternyata bukan untuk mundur, melainkan mencari teman-temannya yang lain. Ya tak lama setelahnya sekelompok orang itu kembali datang dengan jumlah yang lebih banyak.
“Sewaktu korban mau pergi dengan menggunakan sepeda motornya, terlapor dan temannya melempari korban. Selanjutnya pelapor mengamankan korban ke kamar kostnya dan terlapor bersama teman-temanyaa memaksa masuk ke kamar kost. Saat itu korban berusaha lari ke kamar mandi kost-kostan,” jelasnya.
Dengan berkumpulnya orang-orang itu bikin situasi akhirnya semakin pecah. Upaya korban melarikan diri dihalau habis-habisan oleh terduga pelaku dan kelompoknya. Setiap sudut dijaga, artinya tak ada lagi celah bagi korban dapat meloloskan diri.
Menurut saksi dalam kebuntuan itu korban masih tampak berusaha menyelamatkan nyawanya dari kepungan. Dia terus berlari di antara gang-gang perkampungan tersebut dengan batu dan anak panah yang laju bergerak ke arahnya.
“Korban dikejar serta dipukuli oleh terlapor dan teman-temanya dengan menggunakan tangan, panah, batu, maupun senjata tajam, sehingga korban tidak sadarkan diri,” ungkapnya.
Diterangkan Kapolsek, laporan telah masuk dan perkara ini tengah diusut oleh pihaknya. Pihaknya pun menegaskan akan segera menuntaskan kasus ini.
“Atas kejadian tersebut pelapor melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Sei Beduk guna pengusutan perkara lebih lanjut,” tegasnya.
Selain itu, ia juga mengimbau kepada seluruh warga terkhusus di wilayah hukumnya, agar selalu waspada dan berhati-hati. Apabila menemukan atau mengetahui tindak laku kejahatan untuk dapat langsung menginformasikann kepada pihak berwajib.
(Elang)