Categories: HeadlinesHUKRIM

Sidang Putusan Kasus MT Serena Ditunda

BATAM – swarakepri.com : Pembacaan putusan Majelis Hakim terhadap para terdakwa kasus penyelewengan Bahan Bakar Minyak(BBM) MT Serena II dan KM Cahaya yang diagendakan hari ini, rabu(10/7/2013) ditunda dengan alasan Ketua Majelis Hakim, Jack Oktavianus dinas keluar kota.

Wahyu selaku Jaksa Penuntut Umum(JPU) dalam kasus ini kepada awak media mengatakan sidang pembacaan putusan kembali diagendakan pada hari senin mendatang(15/7/2013).

“Seharusnya tadi pagi sekitar pukul 10.00 WIB sidang bisa digelar karena Mejelis Hakim sudah lengkap. Namun karena para terdakwa baru bisa dihadirkan dipersidangan pada pukul 11.00 WIB dan pada waktu yang sama ketua Majelis harus keluar kota, sidang terpaksa ditunda sampai senin mendatang,” ujar Wahyu.

Ketika disinggung terkait ringannya tuntutan JPU kepada para terdakwa yakni hanya 1 Tahun penjara, Wahyu kembali menegaskan bahwa tuntutan JPU sesuai dengan fakta persidangan.

“Dalam persidangan terbukti bahwa barang bukti BBM jenis solar sebanyak 26 ribu liter tersebut adalah BBM Non Subsidi. JPU hanya bisa membuktikan dakwaan ke-2 sementara dakwaan 1 dan dakwaan 3 tidak bisa dibuktikan dalam persidangan,” ujarnya.

Diberitakan media ini sebelumnya Jaksa Penuntut Umum(JPU), Wahyu hanya mampu menuntut 3 terdakwa kasus penyelewengan Bahan Bakar Minyak(BBM) bersubsidi MT Serena dengan pasal 53 huruf d Undang-undang RI no 22 Tahun 2001 tentang Migas yunto Pasal 55 ayat 1 ke(1) KUHP dengan ancaman hukuman penjara 1 tahun, denda Rp 5 Miliyar dan subsider 2 bulan kurungan.

Dalam pembacaan tuntutan Wahyu mengatakan tuntutan JPU sama dengan dakwaan ke-2 dari dari sebanyak 3 dakwaan yang dibuat oleh Jaksa penuntut Umum dalam persidangan. Pada sidang pembacaan dakwaan, ketiga terdakwa dijerat JPU dengan pasal 54 yunto pasal 55 yunto pasal 53 Huruf c dan d Undang-undang RI no 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas serta pasal 480, 55 dan 56 KUHP dengan ancaman penjara diatas lima tahun penjara.

“Menuntut supaya Majelis Hakum PN Batam bisa mengadili perkara ini dan memutuskan terdakwa 1 Baginda Gultom, terdakwa 2 Nusri Mulyana dan terdakwa 3 Jefry Yahya masing-masing bersalah melakukan tindak pidana Minyak dan Gas Bumi sebagaimana diatur dan diancam pidana pada pasal 53 huruf d Undang-undang No 22 Tahun 2001 tentang Migas yunto Pasal 55 ayat 1 ke(1) KUHP dalam dakwaan kedua penuntum umum. Kedua menjatuhkan pidana kepada para terdakwa dengan ancaman pidana 1 Tahun penjara dipotong masa tahanan dan denda masing-masing sebesar Rp 5 Miliyar subsider 2 bulan kurungan,” kata Wahyu.(red)

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

Halo Robotics Sukses Gelar Drone Talks @ The Mulia, Dorong Inovasi Keamanan dengan Otomasi & AI

Halo Robotics dengan bangga mengumumkan kesuksesan acara Drone Talks @ The Mulia yang diselenggarakan pada…

4 jam ago

Jelang Keputusan The Fed: Bitcoin Melonjak Hampir USD $60.000 Lagi

Harga Bitcoin kembali mengalami koreksi dan turun di bawah USD $60 ribu, menjelang keputusan suku bunga…

5 jam ago

BARDI Smart Home: Dari Garasi ke 4 Juta Pengguna – Apa Rahasianya?

Ketika banyak perusahaan lokal berjuang untuk bertahan hidup di tengah krisis pandemi, BARDI Smart Home…

6 jam ago

Elnusa Petrofin Kembali Gelar Program CSR ASIAP untuk Kurangi Sampah Laut di Desa Serangan, Bali

BALI - Permasalahan lingkungan akibat sampah plastik masih menjadi tantangan serius bagi kelestarian ekosistem laut…

13 jam ago

Uji Kompetensi Bahasa Inggris, 32 Tim Peserta Ikuti Yos Sudarso Debating Championship 2024

BATAM - Yos Sudarso Debating Championship 2024 mulai digelar hari ini, Sabtu (21/09/2024). Kepala Sekolah…

13 jam ago

Gugatan HNSI Batam terhadap Kapal MT Arman 114 Diputus N.O

BATAM – Majelis Hakim Pengadilan Negeri Batam menjatuhkan putusan Niet Ontvankelijke Verklraad(N.O) atas gugatan Perbuatan…

13 jam ago

This website uses cookies.