JAKARTA – Mata uang rupiah menguat 250 poin atau 1,57 persen dolar AS pada Penutupan penutupan transaksi pasar, Senin (13/4) sore ini. Nilai tukar rupiah menjadi Rp 15.630 per dolar AS dari yang sebelumnya Rp 15.880 per dolar AS.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, mengatakan bahwa ada sentimen positif dari otoritas moneter Tanah Air. Meskipun cadangan devisa nasional pada akhir Maret 2020 lalu turun 9,4 miliar dolar AS dan menjadi sebesar 121 miliar dolar AS.
“Bank Indonesia menyepakati kerja sama repurchase agreement (repo) line dengan bank sentral AS The Fed. Bank Sentral AS nantinya akan menyiapkan stok dolar hingga 60 miliar dolar AS jika BI membutuhkan,” ujar Ibrahim.
Selain itu, Bank Indonesia juga akan mengumumkan suku bunga pada Selasa (14/4/2020) besok dapat menjadi penggerak pasar keuangan dalam negeri. Rupiah tak hanya bergerak lebih stabil belakangan ini namun menguat tajam pada pekan lalu.
“Hal tersebut tentunya membuka peluang BI untuk kembali menurunkan suku bunga, dan bisa disambut positif oleh pelaku pasar,” kata Ibrahim.
Dari eksternal, pasar sepertinya masih akan merespons detil stimulus yang diumumkan The Fed pada akhir pekan lalu. The Fed mengumumkan salah satu stimulusnya berupa pinjaman lunak ke dunia usaha senilai 2,3 triliun dolar AS.
Program tersebut diberikan kepada perusahaan dengan jumlah tenaga kerja hingga 10.000 orang dan pendapatan kurang dari 2,5 miliar dolar AS pada 2019 lalu. Pembayaran pokok dan bunga pinjaman tersebut akan ditangguhkan selama satu tahun.
Selain The Fed, Uni Eropa juga mengucurkan stimulus senilai 500 miliar Euro guna membantu perekonomian negara-negara anggota Zona Eropa yang tertekan akibat pandemi COVID-19.
Disadur dari JPNN/red