Sutarman Dicopot, Komjen Budi jadi Calon Kapolri

JAKARTA – swarakepri.com : Presiden Republik Indonesia(RI), Joko Widodo akhirnya menunjuk Kepala Lemdikpol Polri Komisaris Jenderal(Komjen) Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri yang diajukan ke DPR, Jumat(9/1/2015). Bersamaan dengan pengajuan Budi tersebut Jokowi juga memberhentikan Kapolri Jendral Sutarman dari jabatannya.

Budi Gunawan sendiri sebelumnya pernah menjadi ajudan Presiden Megawati Soekarnoputri dan menjabat Kapolda Bali tahun 2012. Budi juga pernah mengikuti seleksi calon Kapolri pada 2013 untuk menggantikan posisi Jenderal (Purn) Timur Pradopo. Namun lulusan Akademi Kepolisian 1983 ini harus merelakan posisi Kapolri ke-20 kepada Sutarman yang juga mantan ajudan Presiden Abdurrahman Wahid.

Sekretaris Kabinet, Andi Widjajanto membenarkan adanya surat Presiden Joko Widodo yang menunjuk Komisaris Jenderal Budi Gunawan menjadi calon tunggal Kapolri untuk mengganti Jenderal Sutarman yang sebenarnya masih memiliki masa tugas sampai Oktober 2015 mendatang.

“Iya, benar,” kata Andi dalam pesan singkat, pagi ini, Sabtu(10/1/2015) seperti dikutip dari kompas.com. Sebelumnya, Andi juga menjelaskan bahwa Presiden tidak melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dalam pemilihan calon Kapolri ini.

Dia mengungkapkan Presiden hanya menerima rekomendasi Kompolnas seperti yang tercantum dalam Undang-Undang nomor 2 tahun 2002 tentang kepolisian. Setelah nama didapat, Andi mengatakan Presiden akan segera menyerahkannya langsung kepada Dewan Perwakilan Rakyat untuk persetujuan.

Sementara itu Komisioner Kompolnas Edi Hasibuan mengungkapkan ada lima nama yang awalnya disodorkan oleh Kompolnas kepada Presiden yakni Kabareskrim Komisaris Jenderal Suhardi Alius, Kepala Lemdikpol Komisaris Jenderal Budi Gunawan, Irwasum Komjen Dwi Priyatno, Wakapolri Komjen Badrodin Haiti, dan Kabaharkam Komjen Putut Eko Bayuseno.

“Seluruhnya telah menjalani proses penelusuran jejak rekam. Salah satunya dengan melakukan penelusuran internal. Kami melakukan assessment 360 derajat. Artinya, Kompolnas itu meminta info soal calon kepada temannya, mantan atasannya dan mantan anak buahnya saat yang bersangkutan menjabat di berbagai kota,” kata Edi. (red/kompas)

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

TechnoScape 2025: Event Teknologi Terbesar BNCC Kembali Hadir!

BNCC akan menggelar TechnoScape 2025, acara teknologi tahunan bertema “Future Forward: Exploring the Digital Horizon”.…

4 jam ago

KAI Salurkan Rp8,1 Miliar untuk Pemberdayaan Masyarakat: Dorong Keberlanjutan dan Kesejahteraan Lewat TJSL

PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus menunjukkan komitmennya dalam menciptakan kebermanfaatan nyata bagi masyarakat melalui…

7 jam ago

Bitcoin di Jalur Menuju Harga Rp1,73 Miliar, Pengaruh Sentimen Positif dari AS

Harga Bitcoin (BTC) akhirnya kembali menembus level psikologis $103.000 untuk pertama kalinya sejak Februari 2025,…

9 jam ago

Kripto Tawarkan Potensi Ekonomi Lebih Besar dan Legal Dibanding Judi Online

Di tengah sorotan terhadap perputaran dana judi online (judol), industri aset kripto justru menunjukkan geliat…

9 jam ago

Dukung Industri Game Indonesia: BINUS UNIVERSITY melalui Jakarta GameFest Jadi Pelopor Festival Game di Kancah Universitas

Industri teknologi dan game terus menunjukkan pertumbuhan pesat baik di tingkat global maupun nasional. Sebagai…

9 jam ago

Dukung Mobilitas Santri dan Pengurus Pondok Pesantren, KAI Daop 8 dan Yayasan Bumi Shalawat Progresif Sidoarjo Tandatangani Kerjasama

PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 8 Surabaya berkomitmen untuk turut berkontribusi dalam memajukan pendidikan…

10 jam ago

This website uses cookies.