Categories: BATAM

Tarif Cukai Naik, Pedagang Rokok di Batam Pasrah

BATAM – Tarif cukai rokok resmi naik sekitar 23 persen per 1 Januari 2020. Kenaikan ini merupakan hasil rapat yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, September 2019 lalu.

Keputusan menaikkan cukai rokok berimbas pada naiknya harga jual eceran rokok yakni sebesar 35 persen. Disebut-sebut kenaikan kali ini merupakan yang terbesar dalam dua puluh tahun terakhir.

Ragam reaksi muncul dari masyarakat perihal kenaikan ini, salah satunya datang dari pedagang rokok di Batam yang mengaku hanya bisa pasrah dengan aturan Pemerintah.

“Harga masih lama, soalnya masih stok tahun lalu. Pokoknya yang pasti ditakutkan pembelian akan menurun, apa lagi naiknya kan lumayan,” kata Sarinah saat disambangi di tokonya di Sei Panas, Batam, Rabu (01/01/2020).

Sarinah yang sudah berjualan rokok selama 10 tahun terakhir ini mengatakan, kalau kenaikan sekarang paling besar semasa dia berjualan. Menurutnya kenaikan ini sudah tidak wajar.

Di mana kata dia, jika kenaikan harga telah diberlakukan harga satu bungkus rokok bisa mencapai Rp50 ribuan. Tidak akan ada lagi rokok yang bisa dijual di bawah Rp20 ribu.

“Sudah hampir sepuluh tahun saya berjualan rokok dan kenaikan kali ini yang paling tinggi. Biasanya hanya seribuan. Tapi ya sudahlah kita cuma pedagang kecil, ngikut aturan aja,” ungkapnya.

Meski demikian, dia mengaku aktivitas jual belinya saat ini masih terbilang stabil, belum terlihat penurunan yang signifikan hingga aturan itu resmi diberlakukan.

Selain itu dia mengungkapkan, kenaikan rokok sebenarnya sudah mulai naik pelan-pelan dalam satu bulan terakhir. Jika dihitung per slop, naiknya berada pada kisaran harga Rp5 ribu hingga Rp15 ribu.

“Mungkin semingu lagi baru kelihatan penurunan jual belinya. Ya harapan saya semoga ini kenaikan yang terakhir kali,” ucapnya.

Patut diketahui berdasarkan informasi yang dihimpun Swarakepri, dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) yang mulai berlaku hari ini. Kenaikan tarif cukai rokok diterap secara variatif.

Di mana terbesar yakni ada pada jenis rokok Sigaret Putih Mesin (SPM) yaitu naik sebesar 29,96 persen. Untuk cukai rokok jenis Sigaret Kretek Tangan Filter (SKTF) naik sebesar 25,42 persen, Sigaret Kretek Mesin (SKM) 23,49 persen, dan Sigaret Kretek Tangan (SKT) 12,84 persen.

 

 

 

 

 

 

 

 

(Elang)

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

PT Bambang Djaja Memperkenalkan Trafo Kering sebagai Solusi Efisien untuk Kebutuhan Listrik

PT Bambang Djaja, pabrik trafo terkemuka di Indonesia, dengan bangga memperkenalkan trafo kering sebagai solusi…

10 jam ago

Simbol Keberkahan dan Tradisi Ribuan Lampion Hiasi Dabo Singkep Sambut Imlek 2025

LINGGA – Menyambut Tahun Baru Imlek 2025 yang jatuh pada 29 Januari mendatang, suasana malam…

23 jam ago

Andrea Wiwandhana Sampaikan Belasungkawa untuk Korban Kebakaran di Glodok dan Los Angeles

Pendiri CLAV Digital, Andrea Wiwandhana, menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada para korban kebakaran yang baru-baru ini…

1 hari ago

Babak Baru Swarga Suites Bali Berawa Memulai Tahun 2025 dengan Proyek Perluasan

Swarga Suites Bali Besrawa resmi memulai tahap awal proyek perluasannya melalui upacara groundbreaking yang menjadi…

1 hari ago

Pelantikan Trump Bisa Jadi Pendorong Harga Bitcoin ke Titik Tertinggi Baru

Jakarta, 16 Januari 2025 - Bitcoin kembali menarik perhatian dunia setelah berhasil menembus angka psikologis…

1 hari ago

Casa Domaine Siapkan 2 Show Unit Baru – Full Furnished Premium Luxury dan 40 Unit Full Furnished, Siap untuk Disewakan Pada Awal Tahun 2025

Casa Domaine akan menghadirkan 2 Show Unit Premium Luxury pada awal Tahun 2025 ini. Kedua…

1 hari ago

This website uses cookies.