Categories: BATAM

Tembok Proyek Pollux Habibie Jebol, Warga Citra Batam Ini Mengaku Rugi Rp 400 Juta

BATAM – Warga Citra Batam meminta Pollux Habibie secepatnya membayar seluruh kerugian warga yang terkena dampak atas jebolnya tembok pembatas.

Hal ini disampaikan langsung oleh perwakilan warga terdampak bernama Edi Fitria (54), yang mengaku akibat kejadian itu ia merugi materil sekitar hampir Rp400 juta.

“Apapun namanya ganti rugi saya pasti tetap rugilah, kalau mau dihitung sudah hampir Rp400 juta. Kita masih ikut, tapi tolong diberi kejelasan dan dibayar sesuai,” kata bapak tiga anak itu saat ditemui, Jum’at (31/01/2020) malam.

Nominal itu didapat setelah ia menghitung secara kasar seluruh barang elektronik dan rumah tangga lainnya yang berada di di Blok D 154, serta dari gudang alat-alat kelistrikan miliknya di Blok D 153.

“Saya kontraktor, dan itu alat proyek saya hancur semua dihantam air bah, hitung aja sendiri sesuai dengan harga yang saya beli,” kata bos PT Haiti Globalindo Pratama dan CV Fitri Hawa Sejati itu.

Adapun barang-barang di rumah yang rusak itu kata dia seperti; sepeda motor, home theater, televisi, laptop, kasur, meja, lemari serta perlengkapan rumah tangga lainnya.

Sedangkan untuk alat-alat kelistrikan di gudang yang dipastikan rusak tersapu air bah diantaranya seperti; berupa, ratusan unit fire extingusher, generator, gerinda, serta perlengkapan proyek lainnya.

“Kalau alat listrik sudah kena air siapa berani tanggungjawab itu tidak rusak?Nah belum lagi perbaiki rumah, belum lagi barang-barang kecil yang memang sengaja tak saya hitung,” jelasnya.

Lanjut Edi, paling ia sesalkan dalam kejadian ini ialah dokumen-dokumen penting miliknya juga ikut rusak diterjang air bah. Dan butuh waktu untuk membuatnya lagi, tentu saja hal itu tidak sebentar dan gratis.

“Ada banyak sertifikat, ada dokumen penting proyek kan itu harus dibuat lagi. Iya kalau masih ketemu soft copynya kalau tidak bagaimana,” kesalnya lagi.

Meski demikian ia masih menghargai dan akan tetap menunggu langkah ganti rugi seperti apa yang akan diambil oleh Pollux Habibie nantinya. Semua rincian telah ia susun bersama warga yang ikut terdampak.

“Memang belum tau mereka mau bayar berapa, kita tunggu saja ya. Kalau tidak sesuai tentu ambil langkah hukum,” tegasnya.

Selain itu ia berharap kedepannya seluruh pembangunan Pollux dievaluasi kembali terutama soal tembok pembatas di Citra Batam, agar kejadian serupa tidak terjadi dan mengganggu kenyamanan warga.

“Segera dievaluasi, sudah lama warga keluhkan ini tapi mereka tidak ada aksi. Sekarang kejadian kan akhirnya, rugi sendiri,” pungkasnya.

 

 

 

 

(Elang)

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

Indonesia International Cat Conference & Exhibition (IICCE) 2025

Dibawah kepemimpinan Danny R. Sultoni sebagai Direktur Penyelenggara dan Dr. M. Munawaroh, MM selaku Ketua…

13 menit ago

Mendesain Ruang untuk Brainstorming Kelompok yang Efektif: Menciptakan Lingkungan yang Mendorong Kreativitas dan Kolaborasi

Artikel "Designing Spaces for Effective Group Brainstorming" oleh Melvin Halpito, Managing Director MLV Teknologi, membahas…

5 jam ago

BINUS @Bekasi Bukan Sekadar Kampus, Tapi Solusi Masa Depan SDM Indonesia

Indonesia tengah menghadapi tekanan ekonomi yang kompleks dan multidimensi. Ketidakstabilan global yang dipicu oleh ketegangan…

1 hari ago

Solo Terintegrasi, Stasiun dan Terminal Terhubung, Efisienkan Perjalanan Masyarakat Pada Saat Lebaran

PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan dan kemudahan bagi para pelanggan,…

3 hari ago

MAXY Academy Buka Sesi Konsultasi Gratis untuk Bantu Anak Muda Temukan Jalur Karier Digital

Jakarta, Kompas – Di tengah meningkatnya minat generasi muda untuk berkarier di dunia digital, masih…

3 hari ago

KA Bandara di Yogyakarta Catat Ketepatan Waktu 99,8% Selama Masa Angkutan Lebaran 2025

Yogyakarta — KA Bandara area Yogyakarta mencatat ketepatan waktu keberangkatan (on-time performance/OTP) yang sangat tinggi…

3 hari ago

This website uses cookies.