Categories: Karimun

Terkait Pelabuhan Malarko, Rafiq Ajukan Anggaran ke Kemenhub

KARIMUN – Bupati Karimun Aunur Rafiq telah mengajukan kelanjutan pembangunan Pelabuhan Kontainer Malarko melalui APBN kepada Kementerian Perhubungan dengan besaran anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp300 miliar lebih.

 

“Yang kita ajukan lebih kurang Rp 300 miliar, tapi bisa saja nilainya lebih.Namun terlebih dahulu akan diaudit oleh Kementerian Perhubungan dari perencanaan awalnya dengan kondisi yang sudah dibangun, untuk melihat berapa kekurangan yang masih dibutuhkan,” ucap Rafiq di rumah dinasnya, Kamis (19/5/2016).

 

Dari hasil pertemuan dengan Kementerian Perhubungan kata Rafiq, dirinya mengaku sudah mendapatkan jawaban yang pada intinya Kementerian akan menindaklanjutinya, karena DED nya sudah lengkap. Hanya saja Kementerian sempat mengatakan mungkin bisa saja dianggarkan melalui dana sharing di daerah.

 

“Tapi saya juga katakan bahwa Pemkab Karimun pun sudah mengalokasikan, seperti untuk membuat jalan masuknya, tapi untuk penyelesaian itu memang harus dari dana APBN di pemerintah pusat, karena anggaran yang dibutuhkan memang sangat besar,” ucapnya.

 

Pelabuhan Kontainer Malarko katanya lagi, memang harus segera dilanjutkan agar bisa segera dimanfaatkan, karena sampai saat ini sudah masuk tahun ketiga namun belum juga dilanjutkan pembangunannya. Kalau tidak segera diselesaikan, tentunya pelabuhan itu tidak bisa dimanfaatkan dan kondisi seperti itu akan menimbulkan multitafsir yang berbeda dari sudut pandang masing-masing dan tentunya sangat disayangkan.

 

Apa permasalahan yang terjadi sehingga terhenti penganggarannya padahal merupakan proyek multi years, Rafiq mengaku tidak begitu mengetahui dengan jelas apa yang penyebabnya, sekarang karena proyek tersebut dianggarkan oleh pemerintah pusat. Bisa saja keterlambatan kelanjutannya dikarenakan keterbatasan anggaran, namun pemerintah daerah sudah mendorong dan meminta untuk disegerakan. Tentunya sejalan dengan program dari Presiden Joko Widodo ini yakni membangun tol laut melalui pembangunan jembatan

 

Yang perlu digaris bawahi katanya, Kabupaten Karimun sangat membutuhkan pelabuhan kontainer malarko. Karena Karimun merupakan daerah yang diberikan kepercayaan sebagai kawasan Free Trade Zone (FTZ), Spesial Ekonomi Zone (SEZ) dan kawasan perdagangan bebas.

 

“Kalau seandainya infrastuktur yang diharapkan hanya dikerjakan dari pemerintah daerah dengan keterbatasan yang ada, itu tidak akan dapat kita tuntaskan. Karena itu sejalan dengan kepercayaan pemerintah pusat, jadi harus didukung oleh penganggaran yang memadai sehingga FTZ dan SEZ itu dapat berfungsi dengan baik bagi daerah yang diberikan kepercayaan ini,” pungkasnya.

 

(red/HK)

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

BRI Branch Office Gunung Sahari Jakarta Jalin Kerja Sama Strategis dengan PT HIT International

Sebagai bentuk komitmen dalam memperkuat hubungan kemitraan dengan dunia usaha dan memperluas layanan keuangan bagi…

27 menit ago

KIK EBA Syariah BRI-MI JLB1 Jadi Tonggak Baru Investasi Syariah di Pasar Modal

JAKARTA - Perdana di Indonesia, produk Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset Syariah (KIK EBA…

1 jam ago

BRI Region 6/Jakarta 1 Dukung Program Pemerintah Melalui Partisipasi dalam ASN Expo 2025

Jakarta, 13–14 November 2025 – BRI Region 6/Jakarta 1 turut berpartisipasi dalam gelaran ASN Expo…

3 jam ago

Mendorong UMKM Rental Motor Go Digital bersama YourBestie

Rental motor kini menjadi salah satu sektor transportasi yang tidak kalah penting dibandingkan rental mobil…

4 jam ago

ALFI CONVEX 2025 Resmi Dibuka, akan Dorong Transformasi Logistik Menuju Indonesia Emas 2045

Gelaran ALFI CONVEX 2025 pertama resmi dibuka dan berhasil menarik lebih dari 2000 pengunjung di…

5 jam ago

Program Desa Emas Dorong Pertumbuhan Ekononomi Desa Mandiri Melalui Kegiatan Golden Pitch – Demoday 2025

Jakarta, 8 November 2025 – Yayasan Inovasi Teknologi Indonesia (INOTEK), berkolaborasi dengan Yayasan Indonesia Setara,…

7 jam ago

This website uses cookies.