Tiongkok Lanjutkan Transisi Hijau Menuju Puncak Beban Karbon dan Netralitas Karbon – Laman 2 – SWARAKEPRI.COM
DUNIA

Tiongkok Lanjutkan Transisi Hijau Menuju Puncak Beban Karbon dan Netralitas Karbon

Tiongkok Lanjutkan Transisi Hijau Menuju Puncak Beban Karbon dan Netralitas Karbon

Dalam tahun yang sama, porsi penggunaan batu bara dalam bauran energi utama turun menjadi 56% dari 68,5% pada 2012, serta 72,4% pada 2005. Sementara, porsi energi nonfosil dalam konsumsi energi total mencapai 16,6%.

Pada 2021, kapasitas terpasang energi terbarukan di Tiongkok melampaui 1 miliar kilowatt, bahkan kapasitas pembangkit listrik tenaga bayu, surya, air, dan biomassa di Tiongkok berada di peringkat pertama di dunia.

Tiongkok juga mengalami penambahan sumber daya kehutanan terbesar, serta wilayah aforestasi terbesar di dunia. Pencapaian ini pun berada di posisi terdepan dalam upaya penghijauan global, menurut Zhai.

Tiongkok berkontribusi 25% terhadap kenaikan netto luas daun (leaf area) di tingkat dunia, dan hanya memiliki 6,6% area vegetasi, menurut riset Boston University yang memantau satelit NASA dari 2000-2017. Riset ini diterbitkan Nature Sustainability pada 2019.

Lebih lagi, Tiongkok melansir pasar karbon terbesar di dunia dari sisi emisi gas rumah kaca yang dijangkau. Maka, pasar karbon ini secara efektif berperan sebagai mekanisme pasar dalam pengendalian emisi gas rumah kaca dan mempromosikan transisi rendah karbon.

Aktif berkontribusi terhadap tata kelola iklim global

Tiongkok juga aktif berkontribusi terhadap tata kelola iklim global, menurut Zhai.

Tiongkok menjunjung multilateralisme dan prinsip bersama, namun juga perbedaan tanggung jawab dan kemampuan setiap pihak, seperti disampaikan Zhai. Dia juga menambahkan, Tiongkok telah menggencarkan penandatanganan, pemberlakuan, serta implementasi Kesepakatan Paris.

Tiongkok berperan aktif dalam kerja sama Selatan-Selatan tentang perubahan iklim. Tiongkok juga bekerja sebaik-baiknya dalam membantu negara berkembang lain, khususnya negara kepulauan kecil, negara Afrika, serta negara yang kurang berkembang. Tujuannya, meningkatkan kemampuan negara-negara ini dalam merespons iklim agar mengurangi dampak negatif perubahan iklim, menurut Zhai.

Laman: 1 2 3

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Independen dan Terpercaya

PT SWARA KEPRI MEDIA 2023

To Top