BATAM – Ratusan warga Kota Batam padati tepi jalan Bukit Daeng. Mereka menggelar doa tahlil dan baca Yasin untuk Almarhumah Sri Wahyuni, korban kecelakaan maut, Senin (17/02/20) lalu.
Ketua Banser Sagulung, Anas, mengatakan acara panjat doa tahlilan untuk almarhumah Sri Wahyuni sengaja di laksanakan di lokasi kecelakaan dengan harapan kedepannya tidak ada lagi kejadian yang sama.
“Kita harapkan di tempat ini semoga kedepannya gak ada kecelekaan dan tempat ini aman,” katanya kepada tim Swarakepri.com
Di tempat yang sama, Tri Cahyo, wakil ketua ISKI (Ikatan Silaturahmi Keluarga) Yogyakarta cabang Sagulung, sangat menyayangkan kejadian yang menimpa almarhumah Sri Wahyuni.
Pasalnya kejadian serupa juga pernah menimpa salah satu anggota paguyubannya.
“Ini sudah sekian kalinya kecelakaan Bimbar memakan korban. Semakin hari kok nyawa gak ada harganya di jalan. Ini betul-betul harus ada suatu tindakan yang konkrit,” katanya.
Ia melanjutkan, perlu adanya pengawasan yang dilakukan oleh Dewan Kota Batam dan pemerintah daerah terhadap sistem operasional Bimbar.
“Saya rasa pemberhentian operasional Bimbar itu kurang etis juga, tetapi perlu diperbaiki sistem pengelolaan dan pengawasannya. Nanti kita jumpa dengan Kadishub Batam, dan Dewan Kota Batam,” ujarnya.
Selain itu, ketua Komisariat Pemuda Katholik Cabang Batu Aji, Amjah meminta Dinas Perhubungan dan Polisi Lalulintas dapat melaksanakan tugas dengan baik untuk meminimalisir lakalantas.
“Kita mengharapkan agar Dishub melakukan tugas dengan daik dan Polantas setidaknya harus bisa mengurangi dan meminimalisir kecelakaan lalulintas yang terjadi di Batam,” ungkapnya saat menghadiri acara Tahlil untuk Sri Wahyuni.
Tasya