Categories: BATAM

Warga Pulau Karas Kecil Hibahkan Botol Peninggalan Belanda ke Museum Batam

BATAM – Unit Pelaksana Teknis (UPT) Museum Batam Raja Ali Haji mengunjungi Pulau Karas Kecil, Galang, Senin (18/7/2022). Kegiatan dalam rangka melakukan kajian dan survei koleksi masyarakat setempat.

“Kunjungan ini untuk sosialisasi kepada masyarakat untuk peduli terhadap cagar budaya dan barang-barang koleksi museum. Bila masyarakat memiliki atau menyimpan benda tersebut dapat dititip atau dihibahkan kepada Museum Batam Raja Ali Haji,” kata, Kepala UPT Museum Batam Raja Ali Haji, Senny Thirtywani.

Ia menjelaskan di Pulau Karas Kecil ini terdapat Mercusuar tua yang sudah ada sejak 1886. Terlihat dari tulisan yang terdapat di Mercusuar tersebut dalam bahasa Belanda yakni Fabriek Voor De Marine En Het Stoomwezen 1886.

“Mercusuar ini memiliki tinggi 10 metar dan terdapat 4 bagian, 3 anak tangga dan 1 puncaknya yakni lampu dari mercusuar,” terangnya.

Lampu menyala saat malam hari. Kondisi mercuasuar masih asli alias belum perna direnovasi. Lanjut dia, selain mendapat informasi tentang mercusuar tersebut, Museum Batam Raja Ali Haji mendapat hibah sebuah botol yang terbuat dari tanah liat.

Pada botol tersebut terdapat tulisan Rotterdam merupakan kota yang ada di Belanda. Botol ini ditemukan 4 tahun oleh salah satu warga bernama Rustam Kungfu.

“Botol barang koleksi milik masyarakat dihibahkan untuk Museum Batam Raja Ali Haji. Kami akan meletakkannya di khazanah Belanda,” ujarnya.

Kegiatan serupa sudah dua kali dilaksanakan oleh UPT Museum Batam Raja Ali Haji. Sebelumnya, tim mengunjungi Pulau Bulang untuk melihat peninggalan pahlawan asal daerah Bulang, Temenggung Abdul Jamal. Tim melihat benda pusaka milik Temenggung Abdul Jamal di rumah ahli waris Temenggung Abdul Jamal setelah mengunjungi makamnya di kecamatan Bulang. Beberapa benda pusaka yang masih ada sampai saat ini seperti keris, pedang, tombak, tongkat dan barang lainnya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, Ardiwinata mengapresiasi kegiatan yang dilakukan Museum Batam Raja Ali Haji sebagai upaya mengenalkan museum kepada masyarakat Kota Batam. Ia berharap kegiatan terus dilakukan, mengingat masih banyak pulau bersejarah di Batam.

“Nanti pengunjung bisa mengetahui sejarah di Kota Batam lewat informasi yang didapat dari museum. Dan harapannya wisatawan tertarik datang langsung ke pulau bersejarah di Kota Batam,” pungkasnya.(RED/Disbudpar Kota Batam)

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

CSI LRT Jabodebek Capai 4,63 di Semester I 2025, Bukti Makin Dipercaya Masyarakat

LRT Jabodebek mencatatkan capaian positif pada Indeks Kepuasan Pelanggan (Customer Satisfaction Index/CSI) Semester I 2025…

27 menit ago

Rumah Terasa Sempit? Saatnya Memperbesar Ruang untuk Keluarga yang Bertumbuh

Seiring waktu, keluarga kita tidak hanya tumbuh secara emosional, tapi juga secara fisik. Anak yang…

27 menit ago

KAI Sumut Cari Pelaku Pelemparan terhadap KA di Kab. Asahan, Asisten Masinis Alami Luka di Wajah

PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional I Sumatera Utara mengecam keras aksi pelemparan terhadap…

51 menit ago

Cara Merawat Kompor Tanam Gas: Tips Agar Awet, Aman, dan Tetap Elegan

Inilah beberapa cara merawat kompor tanam gas agar awet, aman, dan tetap elegan. Dengan rutin…

6 jam ago

BRI KCP Kalisari dan Kecamatan Pasar Rebo Dorong UMKM Naik Kelas Lewat Pemanfaatan AI

Jakarta Timur – Sebagai bentuk komitmen dalam mendukung pemberdayaan dan pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan…

8 jam ago

Tanam 16.000 Bibit Mangrove, PT Pelindo Solusi Logistik Perkuat Ekosistem Blue Carbon untuk Mitigasi Perubahan Iklim

PT Pelindo Solusi Logistik (“SPSL”) sebagai subholding BUMN Kepelabuhanan Pelindo mempertegas komitmennya mendukung upaya global…

8 jam ago

This website uses cookies.