Categories: NASIONALPENDIDIKAN

Workshop Nasional SEVIMA dan Kementerian Agama Dorong Peningkatan Kualitas Kampus Islam Swasta

SEMARANG – Perguruan Tinggi Kegamaan Islam Swasta (PTKIS) di Indonesia sering kali menghadapi tantangan dalam hal kualitas, akses, dan finansial. Akibatnya PTKIS dipandang sebelah mata, bahkan memperoleh stigma negatif dari masyarakat.

Hal ini diungkapkan Prof. Rokhmadi selaku Sekretaris Kopertais Wilayah X Kementerian Agama. Untuk menggeser stigma tersebut, Kementerian Agama bersama SEVIMA mengadakan Workshop Nasional bertajuk “Kupas Tuntas Kebijakan Akreditasi Perguruan Tinggi.”

Workshop ini diselenggarakan secara Hybrid di Auditorium Kampus 1 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, pada Selasa (30/04). Turut hadir secara langsung maupun Online, Prof. Nizar selaku Rektor UIN Sunan Kalijaga Semarang & Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, Dr. Hevearita Gunaryanti Rahayu, serta ratusan rektor dan pakar pendidikan.

“Workshop ini kita jadikan momentum untuk memperkuat posisi perguruan tinggi swasta Islam yang seringkali terabaikan. Ini adalah bukti bahwa negara hadir untuk membantu PTKIS dalam mengembangkan infrastruktur dan kualitas pendidikan!,” kata Prof Rokhmadi di UIN Walisongo, Selasa (30/4/2024).

Ajak Kampus Islam Swasta sehebat UMS dan UNWAHAS

Dalam Workshop ini, disepakati bahwa target yang ditetapkan adalah membuat PTKIS di lingkungan Kopertais X mampu meniru kesuksesan perguruan tinggi swasta lain di Jawa Tengah, seperti Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dan Universitas Wahid Hasyim Semarang (Unwahas).

Sekretaris Jenderal Kemenag 2020-2024 sekaligus Rektor UIN Walisongo Prof. Nizar, dalam sambutannya juga mendorong agar PTKIS bisa lebih berkembang. Diharapkan 10 persen PTKIS bisa mendapatkan akreditasi unggul, kemudian 50 persen lainnya mendapatkan kreditasi baik sekali.

“Acara ini sangat membantu kami terutama koordinator agar Wilayah X ini bisa melakukan percepatan. Di forum ini saya harap koperatis bisa aktif melakukan komunikasi dengan PTKIS, karena sebagai koperatais punya tanggung jawab yang besar,” kata Prof Nizar yang juga menjabat sebagai Rektor UIN Walisongo saat membuka acara.

Untuk mengembangkan PTKIS yang hebat, Prof. Nizar menekankan kampus harus mengembangkan empat hal. Pertama pemahaman terhadap standar nasional perguruan tinggi. Kedua perguruan tinggi harus memahami syarat akreditasi. Menurutnya perguruan tinggi harus menguasai aturan yang berlaku, konsisten, dan berkomitmen menyusun strategi yang komprehensif.

Ketiga, membangun keunggulan di masing-masing perguruan tinggi. Serta keempat perguruan tinggi harus membangun system.

“Di era digital seperti saat ini, teknologi bagi sebuah perguruan tinggi sudah menjadi kebutuhan. Kampus harus mengikuti perkembangan teknologi!,” ungkap Prof. Nizar.

Page: 1 2

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

Implementasi Intraday Short Selling di BEI, Peluang dan Tantangan

JAKARTA - Short Selling merupakan transaksi penjualan Efek dengan kondisi Efek tersebut tidak dimiliki oleh…

19 jam ago

Patuhi Instruksi Megawati, Bupati Pelalawan Tak Ikut Retret di Magelang

RIAU - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri menginstruksikan agar seluruh kepala daerah dan wakil…

19 jam ago

Tanamkan Rasa Cinta Kasih kepada Siswa, Yayasan Kurnia Salam Beri Bantuan ke Panti Asuhan

RIAU - Taman Kanak-kanak dan PAUD Kurnia Salam Kubang Jaya Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar,…

19 jam ago

KAI Kembali Mengimbau Masyarakat Waspada Penipuan Berkedok Rekrutmen

PT Kereta Api Indonesia (Persero) kembali mengingatkan masyarakat untuk terus waspada terhadap segala bentuk penipuan…

23 jam ago

Strategi Omnichannel untuk Bisnis dengan Aplikasi Barantum

Strategi omnichannel memungkinkan bisnis memberikan pengalaman pelanggan yang mulus dan terintegrasi di berbagai saluran komunikasi,…

24 jam ago

Vortex Merilis Permainan Interaktif di IIMS 2025 Bersama Mitsubishi Indonesia

Vortex, perusahaan teknologi yang berbasis di Yogyakarta, mengumumkan kolaborasi strategis dengan Mitsubishi Motors untuk meluncurkan…

1 hari ago

This website uses cookies.