BATAM – Badan Narkotika Nasional Provinsi(BNNP) Kepri menggelar workshop Pemberdayaan Alternatif Kawasan Rawan narkoba di Masjid Al-Anshor Perum Happy Garden, Kelurahan Batu Selicin, Lubuk Baja, Batam beberapa hari lalu.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyrakat (P2M) BNNP Kepri, AKBP Ahmad Yani mengatakan bahwa saat ini kondisi Indonesia dalam kondisi darurat narkoba.
“Jumlah penyalahgunaan narkotika di Kepri sebanyak 2,94 persen atau setara dengan 42.767 orang,” ujarnya.
Dia mengatakan provinsi Kepri saat ini masuk ranking 4 se-Indonesia, dengan rincian, 11.478 orang (27,48%) coba pakai, 19.200 orang(45,97%) teratur pakai dan 11.089 orang (26,55%) pecandu bukan suntik.
Menurutnya bahaya penyalahgunaan narkotika di lingkungan masyarakat bukan hanya menyerang kalangan orang dewasa saja, tapi sudah memasuki kalangan anak-anak dari tingkat SD.
“Ini membuat khawatir. Kami berharap dengan kegiatan Workshop ini, perangkat RT/ RW se-kelurahan Batu Selicindapat memberitaukan kepada warganya tentang bahaya Narkoba,”terangnya.
Dia mengajak masyarakat untuk bersama-sama mempersempit ruang gerak Bandar Narkoba agar tidak masuk di kalangan anak- anak bangsa Indonesia.
“Bandar narkoba tidak akan berhenti untuk merusak generasi emas bangsa ini, kami berharap perangkat RT/ RW meluaskan informasi bahaya penyalahgunaan narkoba lingkungan tempat tinggal.
Dalam kegiatan workshop tersebut, masyarakat diberi kesempatan untuk merumuskan ide-ide cemalang dalam hal pencegahan pemberatasan dan peredaran gelap narkotika.
(red/rls)