BATAM – Ayahanda Nurul Srianda Putri, Khalil(50) mengaku sangat bangga dan bersyukur atas prestasi putri ketiganya tersebut meraih medali emas Olipimpiade International Mathematics Contest (IMC) di Singapura tanggal 29 Juli – 01 Agustus 2016 lalu.
Dia mengatakan keberhasilan Nurul tersebut telah membawa nama harum untuk keluarga besarnya.
“Ini merupakan sebuah anugerah terindah untuk kami semua,” ujar Khalil didampingi Elis isterinya kepada Swarakepri.com di salah satu rumah makan di Batam Center (5/8/2016) malam.
Khalil mengatakan, sebagai orang tua dia tidak pernah bertindak berlebihan dalam mengarahkan proses belajar kepada ke empat putrinya.
“Cara belajar dia (Nurul, red) terbilang unik karena sambil main game playstation sewaktu di rumah,” ucapnya pria yang berdomisili di Perumahan Genta 1 Blok M No. 9 Batu Aji tersebut.
Dia mengaku dalam keluarganya, pendidikan merupakan prioritas utama, tapi tanpa harus membatasi setiap aktivitas anak-anaknya.
“Kami selalu berdiskusi saat berkumpul bersama,” ujar pria lulusan Universitas Andalas Padang Sumatera Barat tersebut.
Hal yang sama juga dikatakan Elis(50), Ibunda Nurul Srianda Putri. Dia mengatakan dalam kesehariannya, Nurul mudah dalam bersosialisasi dengan teman sekolahnya.
“Dia tidak pernah pelit ilmu kepada teman-teman sekolahnya, sering mengadakan kelompok belajar bersama,” tuturnya.
Atas prestasi yang diraih Nurul, Elis berharap bisa memberikan motivasi kepada pelajar di kota Batam. “Semoga kedepannya prestasi anak didik Batam semakin banyak yang berprestasi,” ucapnya.
Dia juga berharap pemerintah Kota Batam dan instansi yang terkait bisa memberikan perhatian lebih kepada dunia pendidikan.
“Jangan sampai nanti pelajar Kota Batam memilih pindah sekolah ke luar negeri,” pungkasnya.
Khalil juga mengatakan bahwa saat ini ke-empat putrinya melanjutkan pendidikan di luar kota Batam sesuai keinginan mereka sendiri. Sebagai orang tua, dia selalu mendukung penuh pendidikan anak-anaknya.
“Yang pertama kuliah di Singapura dan telah wisuda bulan November 2015 kemarin, kedua di Kuala Lumpur Malaysia, yang ketiga dan keempat Sekolah di Kharisma Bangsa School of Global Education Tangerang Selatan,” ujarnya.
Untuk mengobati rasa rindu kepada ke-empat putrinya, Khalil mengaku hampir setiap hari berkomunikasi dengan keempat putrinya tersebut tanpa harus mengganggu proses belajarnya.
“Kadang sampai tiga kali dalam sehari, karena kami tahu kapan waktu istirahatnya,” tutupnya.
(RED/DRO).