KARIMUN – Petugas kebersihan memiliki tugas yang berat. Mereka setiap hari harus bergelut dengan sampah, yang notabene sebagai sarangnya penyakit. Pekerjaan yang berat itu akan diimbangi dengan peningkatan kesejahteraan mereka.
Harapan itu disampaikan Bupati Karimun Aunur Rafiq dihadapan puluhan petugas kebersihan, mulai dari supir, relawan hingga pengawas petugas penyapu jalan dan pengakut sampah di rumah dinas Bupati Karimun, Kamis (3/11/2016) pagi.
Rafiq sengaja mengumpulkan semua petugas kebersihan itu setelah digelarnya rapat tentang pembahasan piala Adipura beberapa hari lalu.
“Supir pick up, tosa dan petugas penyapu jalan dan taman yang saat ini bergaji Rp800 ribu per bulan, dinaikan menjadi Rp1,2 juta. Supir lori pengangkut sampah dari gaji Rp1,2 juta menjadi Rp1,5 juta. Mereka juga akan diberikan BPJS Kesehatan. Semua tergantung dari kemampuan keuangan daerah juga,” tutur Rafiq.
Kata Rafiq, peningkatan kesejahteraan bagi seluruh petugas kebersihan di Karimun itu akan mulai diwujudkan pada 2017 mendatang. Saat ini, pihaknya sudah mengalokasikan anggaran untuk kenaikan gaji itu pada APBD 2017 mendatang. Dia berharap, dengan meningkatnya kesejahteraan petugas kebersihan, maka kinerja mereka juga akan semakin baik.
Menurutnya, sistem penataan kebersihan dan pertamanan ke depan juga akan dirubah setelah dilakukan perombakan Struktur Organisasi Tata Kerja (SOTK) Karimun yang baru. Apalagi, saat ini Kepala BKP Kabupaten Karimun juga dipimpin seorang birokrat wanita senior di Karimun.
Kepala Badan Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Karimun Rosmawati mengakui, kalau kerja petugas kebersihan di Karimun sangat berat. Itu diketahui ketika dirinya turun langsung ke lapangan dan menyaksikan sendiri bagaimana mereka bekerja dari pagi hingga siang tanpa lelah. Tujuannya hanya ingin Karimun bisa bersih dari sampah.
“Tugas penyapu jalan itu sangat luar biasa beratnya. Disaat semua orang lagi istirahat, mereka tengah bekerja. Mereka meninggalkan rumah tangga, suami dan anak-anak mereka. Begitu juga petugas sampah, tak kalah beratnya. Sampah itu kan kotoran, sumber penyakit. Apalagi, mereka bekerja tidak pakai masker dan sarung tangan,” ungkap Rosmawati.
Kata Rosmawati, dengan begitu beratnya petugas penyapu jalan, pengangkut sampah dan penata taman di Karimun, maka sangat wajar jika Pemkab Karimun berusaha meningkatkan kesejahteraan mereka dengan mengalokasikan anggaran untuk peningkatan gaji mereka melalui PABD 2017 mendatang.
Menurut dia, memperhatikan kesejahteraan petugas kebersihan bukan untuk mengejar piala adipura. Karena pada dasarnya, piala adipura hanyalah sebagai motivasi saja. Bagaimana Karimun bisa bersih. Namun, yang paling penting adalah bagaimana kesadaran masyarakat bisa lebih meningkat dalam menjaga kebersihan terutama lingkungan tempat tinggal masing-masing.
(RED/HK)