BATAM-Proses revitalisasi waduk Sei harapan telah memasuki tahap final, dan akan segerea di lelang pada akhir tahun ini oleh Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Hal itu disampaikan oleh Kepala Kantor Pengelolaan Air dan Limbah Badan Pengusahaan (BP) Batam, Binsar Tambunan saat ditemui usai melaksanakan rapat koordinasi tertutup terkait ketersediaan air baku dan pembersihan eceng gondok di waduk Duriangkang, di Gedung Marketing Centre Kantor BP Batam, Selasa (29/10/2019).
“Proses perizinannya sebagian telah selesai, mulai dari amdal, dan kolaborasi lahan yang akan digunakan sebagai tempat untuk sedimentasi waduknya. Sekarang sudah masuk proses pelelangan oleh kementrian PUPR dan proyek pengerjaannya akan dilelang akhir tahun ini,” ujar Binsar.
Ia menambahkan revitalisasi waduk-waduk di Batam saat ini adalah program yang penting untuk menjaga daya tampung waduk atas ketersediaan air khususnya saat musim kemarau dan waduk-waduk yang ada saat ini kondisinya cukup memprihatinkan, ada yang sudah dipenuhi eceng gondok, kualitas air yang menurun, dan juga volume air yang makin berkurang.
Hal tersebut tentu dapat meresahkan karena waduk merupakan sumber utama penyuplai air bersih masyarakat Batam.
“Kalau kita tidak lakukan revitalisasi, ini tentu sangat mengkhawatirkan terhadap ketersediaan air untuk masyarakat. Nanti, kita juga akan meminta lahan yang ada di di hutan lindung seluas 8 hektar, di sekitar lokasi waduk Sei Harapan untuk penempatan sedimennya,” papar Binsar.
Diketahui waduk Sei Harapan memiliki volume 270.000 m3, tidak begitu besar dibanding dengan waduk Duriangkang ataupun waduk lainnya, namun waduk tersebut memiliki posisi yang sangat vital.
Tidak hanya waduk Sei Harapan saja yang sudah mengalami pendangkalan, namun beberapa waduk lainnya seperti waduk Muka Kuning juga mengalami hal serupa.
Penulis: Ivan
Editor: Rumbo
Leave a Reply
Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.
