JAKARTA-Pendiri Microsoft sekaligus salah satu orang terkaya di dunia, Bill Gates ikut berpartisipasi memerangi virus corona. Caranya, ia memberikan komitmen sumbangan hingga US$100 juta atau setara Rp 1,4 triliun untuk mengatasi wabah ini.
Sumbangan ini diberikan melalui Bill & Malinda Gates Foundation. Dana ini akan digunakan untuk meningkatkan upaya deteksi virus corona, isolasi dan perawatan, melindungi masyarakat yang berisiko dan mengembangkan vaksin serta perawatan dan diagnostik.
Rinciannya, US$ 20 juta untuk WHO dan otoritas di China, US$ 20 juta untuk operasi darurat di Afrika dan Asia Selatan. Sisanya,US$ 60 juta dialokasikan untuk pengembangan vaksin serta perawatan lebih tepat.
Sumbangan ini termasuk dalam pendanaan yang telah diberikan yayasan sebesar US$10 juta pada akhir Januari lalu.
“Organisasi multilateral, pemerintah nasional, sektor swasta dan filantropi harus bekerja sama untuk memperlambat laju wabah, membantu negara-negara melindungi warga mereka yang paling rentan dan mempercepat pengembangan alat untuk mengendalikan epidemi ini,” kata CEO Gates Foundation Mark Suzman, seperti dikutip dari siaran pers, Kamis (6/2/2020).
“Harapan kami sumber daya ini akan membantu mempercepat respons internasional yang cepat dan efektif. Respons ini harus dipandu oleh sains, bukan ketakutan, dan harus dibangun di atas langkah-langkah yang telah diambil WHO.”
Banyak pihak yang menyebut Bill Gates termasuk orang yang sudah memprediksikan akan adanya virus mematikan yang akan menjangkiti dunia. Prediksi ini dikaitkan dengan virus corona saat ini.
Pada acara yang diselenggarakan Massachusetts Medical Society New England Journal of Medicine di 2018, Bill Gates mengatakan ada satu area di mana dunia tidak membuat banyak kemajuan dan itu adalah kesiapan pandemi. Virus ini merupakan salah satu dari tiga ancaman terbesar di dunia. Dua lainnya adalah perubahan iklim dan perang nuklir.
“Dunia perlu mempersiapkan diri atas pandemi sama seriusnya dengan cara kita mempersiapkan diri untuk perang,” ujarnya, seperti dilansir dari Business Insider.
Ia menyamakan keganasan virus ini seperti virus flu yang terjadi pada 1918 yang menewaskan 50 juta orang. Kini bila virus tersebut ada bisa membunuh 30 juta orang dalam enam bulan.
Informasi saja, berdasarkan data resmi pemeirntah China, Saat ini sudah ada 28.000 kasus yang terjangkit virus corona dan 560 orang yang meninggal karena wabah ini.
Sumber: CNBC Indonesia