BATAM – Calon Wali Kota Batam nomor urut 01 Lukita Dinarsyah Tuwo mengkritisi masalahan pembangunan di Kota Batam yang menimbulkan kesenjangan.
Lukita mengaku prihatin dengan pembangunan kota Batam selama lima tahun terakhir yang masih berkutat pada infrastruktur serta terkonsentrasi di wilayah tertentu saja.
“Ini menimbulkan terjadinya kesenjangan pembangunan antara pulau Batam dengan pulau-pulau kecil lain di Kota Batam,” kata Lukita dalam penyampaian Visi Misi di depan anggota DPRD Kota Batam, Senin (16/11/2020) kemarin.
Menurut Lukita sangat mudah untuk melihat konsentrasi pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah daerah. yaitu melalui pos anggaran dalam anggaran belanja tahunan.
Konsentrasinya pembangunan Pemerintah Kota (Pemko) Batam pada sektor infrastruktur akhirnya berdampak pada sektor-sektor lain yang tidak tergarap secara maksimal.
“Sektor pendidikan dan sektor transportasi dalam kota tidak tergarap,” katanya.
Saat kota-kota lain telah menerima kehadiran transportasi online serta peremajaan sistem transportasi dalam kota, di Batam justru terjadi gesekan antar pekerja transportasi.
Selain itu, masalah klasik yang tidak pernah terselesaikan adalah persoalan rumah liar (ruli). Lukita menilai ada kesenjangan perlakuan antara warga yang tinggal di ruli dengan warga perumahan.
Ia menuturkan, masyarakat yang tinggal di rumah liar secara administratif tetap diakui sebagai warga kota dengan bukti kepemilikan KTP.
Namun kesenjangan muncul pada layanan fasilitas yang diberikan oleh pemerintah daerah.
“Untuk fasilitas listrik dan air berbeda dengan warga perumahan,” terang Lukita.
Lukita menegaskan bahwa pembangunan Kota Batam harus menyentuh aspek sosial.
“Pembangunan yang memanusiakan manusia,” harapnya./Din