Aktivis Buruh FSPMI Batam Dituntut 15 Bulan Penjara

Diduga Melakukan Pengrusakan CCTV di PT Sentek Indonesia

BATAM – swarakepri.com : Edi Susanto, terdakwa kasus kekerasan terhadap barang yang menjadi salah satu pengurus PUK FSPMI PT Sentek Indonesia yang berada di Seilekop, Sagulung, Batam dituntut hukuman penjara selama 1 tahun 3 bulan oleh Jaksa Penuntut Umum(JPU), Ratih Andrawina, siang tadi, Rabu(26/3/2014) dalam persidangan di Pengadilan Negeri Batam.

Dalam pembacaan tuntutan, Ratih mengatakan terdakwa Edi Susanto terbukti melanggar pasal 170 KUHP tentang kekerasan terhadap orang atau barang yakni dengan merusak CCTV PT Sentek Indonesia.

“Hal yang memberatkan terdakwa adalah perbuatan terdakwa telah menggangu iklim investasi di Batam,” ujar Ratih.

Seusai mendengarkan tuntutan penuntut umum, Ketua Majelis Hakim, Pudjoharsoyo didampingi Budiman Sitorus dan Arif Hakim selaku Hakim Anggota kemudian memberikan kesempatan kepada terdakwa untuk menyatakan sikap atas tuntutan tersebut.

Setelah sempat berdiskusi dengan penasehat hukumnya, Edi Susanto menyatakan akan mengajukan nota pembelaan(pledoi). ” Kami sudah sepakat akan mengajukan nota pembelaan,” ujar Edi Susanto lewat penasehat hukumnya.

Oleh Ketua Majelis Hakim, persidangan kemudian ditunda hingga hari Rabu tanggal 2 April 2014 dengan agenda penyampaian nota pembelaan dari terdakwa.

Penasehat Hukum terdakwa, R Kambusiha ketika dikonfirmasi seusai persidangan mengaku akan segera mempelajari tuntutan dari JPU.

“Kami masih mempelajari dulu tuntutan JPU, minggu depan akan kami sampaikan dalam nota pembelaan,” ujarnya ketika dimintai komentar terkait tuntutan 15 bulan penjara dari JPU.

Namun demikian, Kambusai mengatakan bahwa tindakan terdakwa pada saat melakukan aksi unjuk rasa di PT Sentek Indonesia beberapa waktu lalu adalah bentuk akumulasi dari permasalahan buruh dan status kerja yang tidak jelas.

“Aksi terdakwa adalah spontanitas dan merupakan bentuk balasan terhadap aksi premanisme yang dilakukan pihak perusahaan,” jelasnya.

Sementara itu Ketua Garda Metal FSPMI Batam, Suprapto yang hadir bersama ratusan anggotanya untuk menyaksikan persidangan, kepada swarakepri mengungkapkan bahwa tindakan pengrusakan yang dilakukan oleh Edi Susanto disebabkan oleh adanya provokasi dari perusahaan yang sengaja menurunkan sejumlah preman untuk menghalangi aksi unjuk rasa buruh pada akhir tahun 2013 lalu.

“Kami akan terus melakukan pembelaan terhadap rekan kami Edi Susanto dan akan mengawal kasus ini dipersidangan,” tegasnya. (redaksi)

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

BINUS @Bekasi Bukan Sekadar Kampus, Tapi Solusi Masa Depan SDM Indonesia

Indonesia tengah menghadapi tekanan ekonomi yang kompleks dan multidimensi. Ketidakstabilan global yang dipicu oleh ketegangan…

1 hari ago

Solo Terintegrasi, Stasiun dan Terminal Terhubung, Efisienkan Perjalanan Masyarakat Pada Saat Lebaran

PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan dan kemudahan bagi para pelanggan,…

2 hari ago

MAXY Academy Buka Sesi Konsultasi Gratis untuk Bantu Anak Muda Temukan Jalur Karier Digital

Jakarta, Kompas – Di tengah meningkatnya minat generasi muda untuk berkarier di dunia digital, masih…

3 hari ago

KA Bandara di Yogyakarta Catat Ketepatan Waktu 99,8% Selama Masa Angkutan Lebaran 2025

Yogyakarta — KA Bandara area Yogyakarta mencatat ketepatan waktu keberangkatan (on-time performance/OTP) yang sangat tinggi…

3 hari ago

Bitcoin Stabil di $84.000, Sentimen Pasar Masih Dibatasi Kekhawatiran Perang Dagang

Harga Bitcoin tercatat stabil pada level $84.447 pada Senin pagi (14/4), di tengah sentimen pasar…

3 hari ago

Mahasiswa Fashion Program BINUS UNIVERSITY Lakukan Immersion Trip ke Pekalongan: Mendalami Budaya, Menghidupkan Warisan dalam Karya

Dalam era globalisasi dan perkembangan industri fashion yang semakin dinamis, kebutuhan akan desainer yang tidak…

3 hari ago

This website uses cookies.