KARIMUN – swarakepri.com : Praktek prostitusi di Karimun nampaknya sudah sangat merajalela. Tidak hanya berada dilokalisasi Villa Kavling, jejeran Rumah Toko(Ruko) yang ada di Karimun juga digunakan untuk menampung para Pekerja Seks Komersil(PSK).
Seperti yang terlihat di sejumlah ruko yang berjejer disekitar lokasi Villa Kavling. Kawasan Ruko yang terlihat sepi jika dilihat dari luar ternyata dihuni oleh ratusan PSK yang siap dibooking untuk melayani para laki-laki hidung belang.
Dari hasil pantauan swarakepri dilapangan, modus operandi para PSK yang menghuni Ruko tersebut hampir sama dengan yang berada di Villa. Yang membedakan hanya aturan mainnya. Jika diruko, PSK tidak di “pakai” ditempat, namun dibawa keluar lokasi alias di booking.
Aliran uang “lendir” Ruko ini juga diduga mengalir deras ke kantong preman berseragam. Itu dibuktikan saat awak media ini menyambangi Komplek Ruko, Minggu malam(25/8/2013) tampak terlihat salah satu oknum anggota Polres Karimun berpangkat AKP sedang asyik bermain Kartu di area Ruko.
Ketika awak media ini menyapa sang aparat, Polisi berpangkat AKP ini hanya tersenyum sambil asik memainkan kartunya. Kehadiran anggota Kepolisian di komplek PSK ini tidak asing lagi. Bolot (nama samaran_red) mengatakan jika kedatangannya penegak hukum ini sudah biasa.
“Biasalah bang, kalau dia datang kesini itu hal yang lumrah” Ucap Bolot pada awak media ini, dan saat ditanya lagi maksud dan tujuan kedatangngan polisi ini, Bolot mengaku tidak terlalu tahu.
“Paling ambil setoran bang, ngapain lagi kalau enggak itu” terangnya sambil terseyum.
Dugaan adanya aliran dana yang diberikan kepada aparat Kepolisian Polres Karimun oleh pengusaha lokalisasi prostitusi semakin tidak bisa terbantahkan. Pemberian sejumlah uang tersebut tidak lain bertujuan untuk “mendiamkan” para petinggi di jajaran Polres Karimun.
Kapolres Karimun, AKBP Dwi Suryo Cahyono ketika dikonfirmasi terkait temuan awak media ini dilokasi sampai berita ini diunggah belum bersedia memberikan keterangan.
Diberitakan sebelumnya aktifitas pelacuran dilokalisasi Villa Kavling Karimun kembali menggeliat setelah sempat tutup pada saat bulan ramadhan lalu berhenti.
Penyataan Wakil Bupati Karimun, Aunur Rafiq yang berjanji akan menertibkan lokalisasi pelacuran tersebut sampai saat ini belum terbukti. Sebanyak 21 Villa yang menaungi para Pekerja Seks Komersil(PSK) justru semakin merajalela menjalankan aktifitasnya. Sementara itu aparat Kepolisian dari Polres Karimun juga tidak berdaya untuk melakukan penertiban.
Kasat Reskrim Polres Karimun, Asido Siagian kepada swarakepri mengaku bahwa Kepolisian tidak berwenang untuk menertibkan lokalisasi villa Kavling. Ia menyebutkan bahwa wewenang untuk menutup villa ada di Dinas Pariwisata Pemkab Karimun.
“Jika kami tutup Villa, ditakutkan akan terjadi tindak kriminal yang lain, dan dibutuhkan kerjasama yang sinergi antar SKPD dan pihak kepolisian,” ujar Asido.(Arm)