BATAM – BP Batam mencatat hingga Oktober 2018, jumlah total nilai investasi untuk alokasi lahan baru di kota Batam mencapai 7 triliun rupiah.
Kabid Pengalokasian dan Pengadaan Lahan BP Batam, Fesli menerangkan investasi yang masuk tersebut berasal dari 24 perusahaan di berbagai bidang, antara lain pariwisata, jasa, industri, perumahan dan pendidikan.
“Sampai dengan saat ini ada sekitar 24 proses pengalokasian dan diantaranya ada yang memang alokasi baru dan ada yang sudah dievaluasi dan dialokasikan kembali melalui mekanisme pengalokasian baru,” terangnya.
Jumlah total nilai investasi untuk alokasi lahan pariwisata mencapai Rp 4,9 triliun dengan luas lahan sekitar 299 Ha di kawasan Nongsa, Patam dan Marina. Sementara untuk investasi jasa sebesar Rp 1,3 triliun dengan luas lahan sekitar 156,8 Ha di kawasan Batam Center. Sedangkan investasi di industri Rp 432 miliar dengan luas lahan mencapai 640 Ha di kawasan Kabil, Tanjung Uncang dan Sagulung.
Selain itu, nilai investasi dari alokasi lahan pembangunan perumahan mencapai angka Rp 342 miliar dengan lokasi tersebar di Batam dan untuk investasi pendidikan juga memberikan sumbangsih sebesar Rp 15 miliar dengan luas lahan sekitar 1,6 Ha di Batam Center.
“Nilai investasi ini sejalan dengan program BP Batam sekarang itu pendekatannya (pariwisata), angka paling besarnya di pariwisata,” ungkapnya.
Namun demikian, Deputi 3 Bidang Pengusahaan Sarana Usaha BP Batam, Dwi Eko Winaryo mengatakan realisasi investasi untuk pariwisata akan berlangsung secara bertahap.
“Kira-kira realisasi (investasi pariwisata) dalam 1 sampai 3 tahun ke depan ini yang mungkin bisa dilakukan itu sekitar Rp 2,2 triliun,” katanya.
Eko menjelaskan bahwa selisih investasi pariwisata sebesar Rp 2,7 triliun akan direalisasikan oleh investor dengan melihat hasil yang dicapai dari rencana investasi yang pertama.
Editor : Siska