“Ingat loh, ini yang dilakukan sama orang Iran. Saya tidak terbayang tiba-tiba ada pesawat Indonesia terbang di dor (Jatuhkan). Artinya, kita lakukan ini (Penegakan Hukum) dengan penuh ke hati-hatian. Kita melakukan upaya penegakan secara hukum saja belum tentu mereka (Iran) happy, apalagi ada ruang gelap untuk mengatakan ini ada sesuatu hal yang berbeda,” ujarnya.
Ia juga menyoroti soal muatan Kapal MT Arman 114 saat dilakukan penangkapan dan muatan saat ini.
“Muatannya berapa banyak pada saat ditangkap? sekarang sisanya berapa? apa benar sesuai dengan putusan yang ada di Pengadilan? Kalau ada margin hilang, hilangnya kemana? ingatloh menyita itu harus ada yg namanya harwat (pemeliharaan dan perawatan), tidak boleh nilai asetnya berkurang. Jangankan ini, kapalnya sekarang juga tidak dalam kondisi yang bagus 10 bulan, yang kedua jika muatannya berkurang, ini tanggunjawab siapa? kata Arteria.
Ia berharap penanganan kasus MT Arman 114 harus disikapi dengan baik dan bijak. Tidak hanya bicara menegakkan hukum tapi juga soal Adab, peradaban kebangsaan.
“Kepulauan Riau ini serambi mukanya Indonesia, mudah-mudahan ini bisa dilakukan upaya korektif,”pungkasnya./Shafix