BATAM-Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kalimantan dan Sumatera telah menimbulkan kabut asap yang luar biasa, bahkan salah satu kota besar seperti Batam, Provinsi Kepulauan Riau kena dampaknya.
Sudah kurang lebih satu minggu ini terutama pada siang hari kabut asap tampak jelas menyelimuti langit kota Batam. Namun hal tersebut tidak mempengaruhi aktifitas pelayaran di Pelabuhan Internasional Ferry Batam Centre.
Kepala Bagian Operasional Pelabuhan Internasional Ferry Batam Centre, Armayadi Lilik mengatakan hingga saat ini kabut asap tidak mempengaruhi jumlah penumpang yang pergi maupun berangkat.
“Sampai saat ini belum ada pengaruh yang signifikan terhadap jumlah penumpang yang hilir mudik setiap harinya melalui Pelabuhan Internasional Ferry Batam Centre,” ujarnya kepada swarakepri.com saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (17/9/2019) sore.
Armayadi menambahkan, jumlah wisatawan yang datang dan pergi masih stabil berkisar di angka 4 ribu hingga 5 ribu orang setiap harinya.
“Untuk jumlah penumpang setiap harinya masih stabil, rata-rata berjumlah 4 ribu hingga 5 ribu orang, tidak ada penurunan akibat dari kabut asap itu,” pungkasnya.
Pantauan swarakepri.com arus penumpang di Pelabuhan Internasional Ferry Batam Centre terpantau normal, dan didominasi oleh para wisatawan mancanegara yang berasal dari Singapura dan Malaysia.
Penulis : Ivan
Editor : Rumbo