Disinggung soal biaya operasional pengamanan barang bukti tersebut, Bambang Trijanto mengatakan menggunakan anggaran dari Bakamla.
“Untuk anak-anak(personel Bakamla) yang jaga itu kan perlu makan dan sebagainya, sementara kita menggunakan anggaran dari Bakamla sendiri nanti akan diganti oleh Negara, itu bisa jadi nanti lewat KLHK,” kata dia.
“Jadi, satu pintu nanti itu diganti sudah berapa lama kita di tempat kan di situ, sudah berapa lama kita jaga dan bukan di atas kapal saja kita jaga tapi pakai speed boat cepat juga,” sambungnya.
Ia menyebut, selama sebelas bulan melakukan pengamanan sudah menghabiskan anggaran berkisar Rp100 juta lebih menyangkut operasional personel dan bahan bakar armada Bakamla RI.
Bambang juga menepis isu yang mengatakan pihak OMS(pemilik kapal memberikan anggaran untuk Bakamla dalam pengamanan barang bukti.
“Kalau kita terima anggarannya pasti kita memihak nanti jadinya. Tidak netral jatuhnya kan? saya pastikan seribu persen saya tidak ada hubungan dengan owner dan dengan si pemilik barang itu,” tegasnya./Shafix
Page: 1 2
BATAM - Direktorat Peningkatan Kinerja dan Manajemen Risiko BP Batam mengadakan rapat kerja Rencana Strategis…
Jakarta - Sebagai tempat berlangsungnya transaksi perdagangan efek di pasar modal, Bursa Efek Indonesia (BEI)…
BATAM - Batam, 19 September 2024 – Dalam rangka mendukung pelaksanaan monitoring dan evaluasi kebijakan…
YOGYAKARTA - Animal Friends Jogja (AFJ) kembali menghadirkan AFJ F.A.I.R #2 (Farmed Animals Initiative Response)…
Kementerian Kominfo dan Nexticorn Foundation akan menyelenggarakan NextHub Global Summit 2024 di Bali, 23-25 September,…
SLEMAN - Kepolisian Resor Kota(Polresta) Sleman, Yogyakarta menetapkan Direktur PT Inti Hosmed selaku pengembang kawasan…
This website uses cookies.
View Comments