BP Batam Picu Kemarahan Warga Kampung Melayu

Berikan PL ke PT Graphika Duta Arya di Kampung Tua Kampung Melayu

BATAM – swarakepri.com : Penerbitan Penetapan Lokasi(PL) seluas 14,5 Hektar oleh Badan Pengusahaan(BP) Batam kepada PT Graphika Duta Arya di lahan kampung tua yang berada kampung melayu, Batu Besar Batam memicu kemarahan ribuan warga kampung melayu yang ada.

Sebagai bentuk penolakan atas penerbitan PL yang ditandatangani oleh Istono selaku Deputi III Bidang Pengusahaan Sarana Usaha BP Batam, sekitar 2000-an warga kampung tua di Kampung Melayu, Batu Besar tadi malam, Kamis(11/12/2014) berkumpul di lapangan Bunga Rampai RW 02 untuk mengambil sikap.

“Kami menegaskan, seluruh warga kampung tua, khususnya warga Kampung Melayu Batu besar menolak PL yang diterbitkan BP Batam kepada PT Graphika Duta Arya di Kampung Melayu,” tegas Ketua RW 02, Tutut Efendi.

Hal senada juga ditegaskan oleh Ketua RW 08 Kampung Melayu, Zailan. Ia mengatakan bahwa dalam warga telah bersepakat untuk mengajukan penolakan ke BP Batam yang ditembuskan kepada Gubernur Kepri, Wali Kota atau Wakil Wali Kota Batam, aparat
terkait melalui Rumpun Khasanah Warisan Batam (RKWB).

“Sebelum meneribitkan PL kepada PT Graphika Duta Arya, BP Batam belum pernah malakukan sosialisasi kepada warga,” ujarnya.

Zailan juga menegaskan bahwa lahan yang ada di wilayah kampung tua tidak bisa diperjualbelikan sesuai dengan kesepakatan bersama antara BP dan Pemko Batam.

“BP Batam mengukur sendiri lahan yang diberikan kepada pengusaha, padahal sesuai dengan kesepakatan Ketua BP Batam dan Wali Kota Batam nomor KPTS.11/SKB/BK/VII/2014 nomor 3/SKB/2011, pengukuran lahan diaatas kampung tua dilakukan oleh tim bersama yang dibentuk,”terangnya.

Dikatakannya bahwa dalam PL yang dimiliki PT Graphika Duta Arya tersebut berdiri rumah warga, kebun karet dan tempat rumah suluk.

“Kami mendesak BP Batam segera mencabut PL yang telah diberikan kepada PT Graphika Duta Arya,” tegasnya.

Sementara itu salah satu anggota TimVerifikasi Kampung Tua dari Pemko Batam ketika dikonfirmasi terkait penolakan warga kampung melayu, mengaku bahwa posisi Pemko Batam bisa bertindak sebagai mediator dalam permasalahan yang dihadapi warga dengan BP Batam.

“Kita hanya sebagai mediator saja, kewenangan masalah PL ada di BP Batam,” ujarnya siang tadi, Jumat(12/12/2014).

Hingga berita ini diunggah, pihak BP Batam belum berhasil dikonfirmasi. (redaksi)

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

Pembangunan Proyek Ekosistem Industri Baterai EV Bisa Dukung Transisi Energi

Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) mengapresiasi langkah Grup MIND ID dalam membangun proyek ekosistem industri…

3 jam ago

Pemesanan Tiket Kereta Api Bisa Dilakukan Lebih Dekat dengan Jadwal Keberangkatan

Palembang, 11 Juli 2025 - PT Kereta Api Indonesia (Persero) mulai tanggal 10 Juli 2025…

8 jam ago

Bangun Benteng Hijau, PT Hino Finance Indonesia Tanam Ribuan Mangrove di Wonorejo, Surabaya

Dalam rangka memperkuat komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan, PT Hino Finance Indonesia berkolaborasi dengan LindungiHutan dalam…

12 jam ago

BRI Manajemen Investasi Sabet Dua Penghargaan Best Asset Manager dari Alpha Southeast Asia 2025

PT BRI Manajemen Investasi (BRI-MI) kembali mencatatkan prestasi membanggakan di tingkat regional. Dalam ajang Alpha…

12 jam ago

REA Berdayakan Lebih dari 600 Petani Swadaya di Kalimantan Timur untuk Kepatuhan EUDR dan Sertifikasi RSPO dengan Dukungan Teknis dari KOLTIVA

REA menjalankan program SHINES untuk mendukung lebih dari 600 petani swadaya di Kutai, Kalimantan Timur,…

13 jam ago

ANTAM Raih Apresiasi ICDX Berkat Komitmen Energi Bersih di UBPP Logam Mulia

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau ANTAM memperoleh apresiasi dari Indonesia Commodity & Derivatives Exchange…

13 jam ago

This website uses cookies.