BATAM – Puluhan Ibu rumah tangga (IRT) yang berada di Kelurahan Sembulang, Kecamatan Galang, setiap hari selalu dibayangi dengan perasaan was-was mengenai kejelasan hidup dan masa depan anak-anak mereka ditengah polemik relokasi penduduk di Pulau Rempang.
Setiap pagi hingga sore, Ibu-ibu tersebut secara bergantian melaksanakan pengamanan di pos penjagaan warga yang dibuat di Simpang jalan masuk ke kampung mereka.
Salah seorang Ibu yang meminta namanya tidak dipublikasikan menyampaikan curhatannya kepada SwaraKepri, pada Selasa, 29 Agustus 2023.
“Apa tak sedih lihat masyarakat Siang-Malam berjaga di simpang terus? Udah capek sumpah, betul-betul capek bolak-balik ke simpang terus. Suami mau kerja ke laut pun tak fokus, mau kerja bentar-bentar di grup minta tolong kehadiran kawan-kawan menjaga simpang,” ujarnya.
Kata dia, polemik ini tidak hanya berdampak terhadap tempat mereka bermukim, tetapi sudah sampai soal kebutuhan pokok keluarga mereka.
“Betul-betul sakit kami menghadapi masalah ini. Pak Wali betul-betul tak punya hati. Terkadang, kami dikasi kawan-kawan yang jiwa sosial tinggi seperti bagi-bagi roti dan air di simpang. Nasi terkadang kami berbagi-bagi, disitu ada orang kebun yang ulur tangan bagi beras untuk kami. Sakit lah yang dihadapi sekarang ini,” ungkapnya.
Ia berharap agar permasalahan yang dihadapi warga Pulau Rempang segera menemukan titik terang, agar bisa kembali fokus untuk beraktivitas seperti sediakala.
“Mudah-mudahan segera ada titik terangnya. Kami setiap hari berdoa kepada Allah SWT supaya masalah ini cepat selesai,” tutupnya./Shafix
Leave a Reply
Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.
