Dinas PU Karimun : Proyek Penahan Longsor Senilai Rp 830 Juta Dibangun Asal Jadi

KARIMUN – swarakepri.com : Proyek Pembangungan penahan Longsor yang berada tepat disisi jalan Ahmad Yani diduga tidak sesuai dengan speck atau ketentuan yang telah ditetapkan. Anggaran proyek sebesar Rp 830 juta ini sarat dugaan sengaja disunat demi keuntungan oknum pejabat yang ada di Dinas Pekerjaan Umum Karimun.

Proyek yang seharusnya di kerjakan langsung pihak dinas Pekerjaan Umun Karimun malah dikerjakan kontraktor swasta yang hingga kini tidak diketahui nama perusahaannya. Pengakuan mencengangkan datang dari salah satu mantan pekerja proyek ini, Liong (Nama samaran) saat mengadukan kasus dugaan korupsi ini pada Lembaga Pemantau Penyelenggara Negara Republik Indonesia (LPPNRI) yang diterima langsung oleh ketua Karimun Daeng Acok, Minggu(6/10/2013).

Liong mengatakan proyek setiap lantainya seharusnya menggunakan Failing kayu (cerucuk kayu) pada setiap lantainya, namun kenyataannya tidak ada Failing kayu dalam proyek ini, selain itu tiang coran sama sekali tidak menggunakan besi dan saluran tidak menggunakan beton bertulang.

Liong mengaku pernah menegur pihak kontraktor, namun pihak kontraktor malah menyuruh Liong tutup mulut dan meminta agar tidak membeberkan pada pihak lain. Kejanggalan mulai dirasakan liong saat pertama kali bekerja pada awal proyek pada Maret 2013 lalu, papan proyek hanya dipampangkan selama 2 minggu saja dan setelah itu diturunkan agar tidak ada yang mengetahui nilai tender.

Daeng Acok selaku Ketua LPPNRI menyambut baik aduan masyarakat ini, dirinya berjanji akan segera menyurati dinas terkait untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, selain menyerahkan bukti visual, liong juga memberikan bukti pelengkap lainnya pada Daeng dengan harapan dugaan penyalahgunaan anggaran daerah ini dapat terungkap.

“Masyarakat Karimun sudah cerdas dalam menanggapi dugaan korupsi, butuh keberanian dan komitmen individual agar KKN dibumi berazam ini dapat dimusnahkan, kami akan segera menindaklanjuti laporan masyarakat ini dan dengan bukti yang sudah ada, secepatnya kami akan melakukan audit dan investigasi”, ucap Daeng.

Saat awak media ini menelusuri bangunan penahan longsor dilapangan nampak dengan jelas jika proyek yang baru rampung ini sudah mulai rusak, seperti beton yang mulai retak dan plesteran yang sudah mulai hancur. Kerusakan yang lebih parah tampat pada lantai tiga dan empat dengan hanya diketok dengan batu, saluran air yang seharusnya terbuat dari beton ini langsung hancur, selain itu nampak retakan besar dilantai empat.

Amir, salah satu warga yang tinggal tepat berada di bawah bangunan pada awak media ini mengaku khawatir dengan kondisi fisik bangunan yang mulai hancur, sementara menurut Amir penahan longsor ini belum lama usai pembangunannya.

“Khawatir lah bang, bangunan penahan longsor ini nampaknya asal jadi saja, lihat saja sendiri, sudah pada hancur. Takut kalau hujan deras bangunan ini roboh dan bisa membahayakan keselamatan penggunan jalan raya juga mengancam nyawa penduduk sekitar”,keluh Amir.

Hingga berita ini diunggah, Kepala dinas PU Karimun tidak dapat dimintai keterangan baik lewat telepon maupun pesan singkat (SMS). (Edy)

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

PT Dua Samudera Perkasa Sukses Selenggarakan Diklat Mooring Unmooring dengan Port Academy

PT Dua Samudera Perkasa dengan bangga menggelar Diklat Mooring Unmooring bersertifikasi BNSP bekerja sama dengan…

2 jam ago

Maxy Academy Hadirkan Pelatihan “Digital Marketing 101” untuk Persiapkan Ahli Pemasaran Digital Masa Depan

Maxy Academy mengumumkan pelatihan terbaru bertajuk "Digital Marketing 101: Sosial Media Marketing (Daring)", yang dirancang…

3 jam ago

Halo Robotics Sukses Gelar Drone Talks @ The Mulia, Dorong Inovasi Keamanan dengan Otomasi & AI

Halo Robotics dengan bangga mengumumkan kesuksesan acara Drone Talks @ The Mulia yang diselenggarakan pada…

7 jam ago

Jelang Keputusan The Fed: Bitcoin Melonjak Hampir USD $60.000 Lagi

Harga Bitcoin kembali mengalami koreksi dan turun di bawah USD $60 ribu, menjelang keputusan suku bunga…

8 jam ago

BARDI Smart Home: Dari Garasi ke 4 Juta Pengguna – Apa Rahasianya?

Ketika banyak perusahaan lokal berjuang untuk bertahan hidup di tengah krisis pandemi, BARDI Smart Home…

9 jam ago

Elnusa Petrofin Kembali Gelar Program CSR ASIAP untuk Kurangi Sampah Laut di Desa Serangan, Bali

BALI - Permasalahan lingkungan akibat sampah plastik masih menjadi tantangan serius bagi kelestarian ekosistem laut…

16 jam ago

This website uses cookies.