BATAM – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah(DPRD) Kabupaten Batang, Jawa Tengah melakukan kunjungan kerja ke Batam untuk mempelajari penanggulangan penyakit masyarakat, Kamis(25/8/2016).
Rombongan Komisi B DPRD Batang tersebut diterima oleh anggota Komisi IV DPRD Batam Ides Madri dan Fauzan di Ruang Rapat Komisi II.
Ketua DPRD Batang Imam Teguh mengatakan maksud dan tujuan kunjungan tersebut adalah untuk mempelajari cara menanggulangi penyakit masyarakat terutama WTS (Wanita Tuna Susila).
“Batang itu terkenal dengan sebutan “Surga Pantura”, titik lelah perjalanan supir lintas Jakarta ke Surabaya,” jelasnya.
Menurutnya, tempat istirahat tersebut di salahfungsikan menjadi tempat esek-esek berkedok Pijat Urut, Karaoke, Losmen dan tempat penginapan lainnya.
“Dari zaman dahulu, daerah Pantura sudah sangat terkenal dengan banyaknya tempat esek-esek, dan kini warga sekitar Batang sudah mengeluh bagaimana cara untuk menanggulanginya,” terangnya.
Anggota Komisi IV DPRD Batam, Ides Mardi menyampaikan bahwa untuk menuntaskan masalah tersebut harus maksimal.
“Penetapan Perda sangat penting untuk menanggulangi pekat tersebut, tapi bukan semata hanya itu saja, lebih bagus lagi jika melibatkan semua aspek,” jelasnya.
Dia juga menekankan perlunya komitmen Pemerintah untuk menanggulangi persoalan yang ada.
“Alangkah baiknya dibuat sosialisasi, kalau tidak bisa menghilangkan, paling tidak meminimalisir,” ucapnya.
(RED/RON)
BATAM - Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), Muhammad Rudi menerima sekaligus mendengarkan paparan Laporan…
Jakarta, 19 November 2024 - Berdasarkan data dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), pertumbuhan transaksi…
Indonesia Blockchain Week (IBW) 2024 sukses diselenggarakan pada 19 November 2024 di The Ritz-Carlton Pacific…
Jakarta, 20 November 2024 - BINUS UNIVERSITY, sebagai Perguruan Tinggi Indonesia berkelas dunia mengucapkan terima…
BATAM - Kepala BP Batam sekaligus Wali Kota Batam, H. Muhammad Rudi mengajak seluruh elemen…
Dogecoin (DOGE), koin meme paling populer, saat ini diperdagangkan di bawah $1. Namun, sejumlah analis…
This website uses cookies.