Categories: BATAM

Dua Minggu Kuliah di ADI Batam, Azman Kena Gangguan Jiwa

BATAM – Azman (23), warga Pulau Labu Kelurahan Pulau Air, Kecamatan Bulang diduga mengalami gangguan jiwa setelah mengikuti kuliah selama 2 minggu di Akademi Da’wah Indonesia(ADI) yang berlokasi Dapur 12 Sagulung, Batam.

 

Ayah kandung Azman, Rahmat mengatakan kondisi anaknya terlihat aneh 5 hari lalu, saat pulang ke rumah di Pulau Labu. Azman mendadak berbicara dan mengoceh sendiri.

 

“Sudah hari ke lima Azman seperti ini, kalau tidak diikat, Azman akan berontak dan telanjang bulat,” kata Rahmat, Jumat(19/8/2016) sore.

 

Rahmat menyayangkan sikap kampus ADI yang tidak peduli dengan kondisi anaknya. Padahal sebelum masuk kampus ADI, kondisi anaknya sehat dan energik.

 

“Saat ditanya, mereka bilang itu kesurupan, dan biasa terjadi di kampus ADI,” kata Rahmat.

 

Sementara itu, Ketua RW Pulau Labu Mahdi meyakini bahwa kondisi yang dialami Azman bukan kesurupan melainkan gangguan jiwa.

 

Pantauan di rumah orang tua Azman, puluhan warga Pulau Labu terlihat sedang melakukan Dzikir, sementara kondisi Azman sendiri, ke dua kaki dan tangannya diikat.

 

Untuk diketahui, Azman merupakan mahasiswa angkatan pertama bersama 30 orang lainnya yang baru 2 minggu menempuh pendidikan Da’wah di ADI tanpa dipungut biaya alias gratis. Mereka wajib tinggal di kampus yang menumpang di Pondok Pesantren An Ni’mah Dapur 12 Sagulung.

 

Ketua LSM Barelang Yusril Koto, mengatakan kondisi yang dialami Azman ini diduga karena adanya malpraktek yang dilakukan dosen saat mengajar.

 

“Diduga dosen terlalu memporsir, sehingga memori otak Azman tidak mampu menampung muatan bahan ajaran dan menjadi lelah hingga mengganggu kejiwaan,” kata Yusril.

 

Dia juga mengaku geram atas jawaban pengelola kampus ADI ketika dihubungi untuk menanyakan kondisi Azman tersebut.

 

“Saat ditanya lewat ponsel soal kondisi Azman, mereka jawab itu karena kesurupan,” ujarnya,

 

Yusril mengatakan orang tua dan warga Pulau Labu akan membawa Azman ke kampus ADI untuk meminta pertanggung jawaban besok(Sabtu,red).

 

“Kami minta pihak terkait mengecek kampus ADI Batam, apakah termasuk perguruan tinggi yang layak dan mempunyai legalitas, termasuk kompentensi dosen pengajar dan program kurikulumnya,”harapnya.

 

 

(RED/JEF)

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

Relish Moves! – Serunya Berolahraga di Tengah Kota Jakarta Bersama Relish Bistro

Relish Bistro, destinasi kuliner yang terletak strategis di Fraser Residence Menteng, Jakarta Pusat, kini menghadirkan…

4 jam ago

Peran Trafo Kering dalam Pengurangan Risiko Kebakaran di Bangunan

PT Bambang Djaja (B&D Transformer) menghadirkan Trafo Kering sebagai solusi aman untuk mengurangi risiko kebakaran…

4 jam ago

Luar Biasa! 9 Tahun Komitmen LindungiHutan Bersama Komunitas Penjaga Alam

Tahun ini menandai sembilan tahun perjalanan LindungiHutan dalam menggandeng masyarakat pesisir Tambakrejo, Kota Semarang, untuk…

4 jam ago

TechnoScape 2025: Event Teknologi Terbesar BNCC Kembali Hadir!

BNCC akan menggelar TechnoScape 2025, acara teknologi tahunan bertema “Future Forward: Exploring the Digital Horizon”.…

13 jam ago

KAI Salurkan Rp8,1 Miliar untuk Pemberdayaan Masyarakat: Dorong Keberlanjutan dan Kesejahteraan Lewat TJSL

PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus menunjukkan komitmennya dalam menciptakan kebermanfaatan nyata bagi masyarakat melalui…

16 jam ago

Bitcoin di Jalur Menuju Harga Rp1,73 Miliar, Pengaruh Sentimen Positif dari AS

Harga Bitcoin (BTC) akhirnya kembali menembus level psikologis $103.000 untuk pertama kalinya sejak Februari 2025,…

17 jam ago

This website uses cookies.