BATAM – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIA Batam kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan pembinaan dan pelayanan terbaik bagi Warga Binaan. Melalui kolaborasi dengan Yayasan Fokus Karya Bangsa, Rutan Batam menyelenggarakan Program Rehabilitasi Pemasyarakatan yang berlangsung di Gedung Serba Guna Rutan Batam, Selasa 11 November 2025.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Rutan Batam untuk mewujudkan sistem pembinaan yang holistik bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), khususnya bagi mereka yang memiliki riwayat penyalahgunaan narkotika.
Program ini menggabungkan pendekatan pemulihan fisik, mental, dan sosial agar para peserta mampu menjalani proses rehabilitasi dengan lebih utuh dan siap kembali beradaptasi di tengah masyarakat setelah menyelesaikan masa pidananya.
Kepala Rutan Kelas IIA Batam, Fajar Teguh Wibowo, menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap dukungan dari Yayasan Fokus Karya Bangsa. Ia menegaskan bahwa kegiatan seperti ini tidak hanya berfokus pada pemulihan, tetapi juga menjadi wadah pembelajaran bagi WBP agar dapat menemukan kembali makna hidup dan arah masa depan.
“Kami berterima kasih kepada Yayasan Fokus Karya Bangsa yang telah menjadi mitra aktif dalam program pembinaan di Rutan Batam. Melalui kegiatan ini, kami ingin memastikan bahwa warga binaan tidak hanya selesai menjalani hukuman, tetapi juga siap menjadi pribadi yang lebih baik dan berdaya guna ketika kembali ke masyarakat,”kata Fajar.
Program rehabilitasi ini dilaksanakan melalui rangkaian seminar, sesi motivasi, serta pelatihan pengembangan diri yang dibawakan langsung oleh Karina Rasmita Sembiring, Ketua Yayasan Fokus Karya Bangsa.
Dalam kegiatan tersebut, para peserta diajak untuk memahami pentingnya kesadaran diri, pengendalian emosi, serta membangun pola pikir positif dalam menghadapi tantangan hidup.
Karina menjelaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus mendukung lembaga pemasyarakatan dalam mengembangkan program-program rehabilitasi yang berorientasi pada pembentukan karakter dan mental.
“Kami percaya bahwa setiap individu memiliki potensi untuk berubah. Melalui pendekatan humanis dan edukatif, kami berupaya membantu warga binaan menemukan kembali semangat hidupnya, memperbaiki hubungan sosial, serta menumbuhkan kesadaran spiritual dan tanggung jawab pribadi,”jelas Karina.
Kegiatan berlangsung dengan penuh antusias. Para Warga Binaan terlihat aktif berdiskusi, menulis refleksi pribadi, serta mengikuti berbagai sesi interaktif yang dirancang untuk menggugah kesadaran diri dan motivasi internal. Banyak peserta yang mengaku mendapatkan pengalaman baru yang membantu mereka memandang masa depan dengan lebih positif.
Page: 1 2
Risiko adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan dan pembangunan. Namun, kesadaran masyarakat Indonesia dalam memahami…
Dalam rangka memastikan kesiapan pelayanan transportasi kereta api pada masa Angkutan Natal 2025 dan Tahun…
Komisi Pemilihan Umum India (Election Commission of India/ECI) menyambut kunjungan delegasi dari Komisi Pemilihan Umum…
Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengalokasikan anggaran sebesar Rp351,83 miliar untuk mendukung program kesiapsiagaan dan tanggap…
PT Pelabuhan Indonesia (Persero) melalui Subholding PT Pelindo Multi Terminal memainkan peran strategis sebagai pengelola…
BATAM - Kementerian Transmigrasi melalui Direktorat Promosi dan Pemasaran Produk Unggulan Transmigrasi(P3UT) menggelar kegiatan Investment…
This website uses cookies.