SULTENG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah menyatakan telah mengerahkan tim reaksi cepat untuk menjangkau tiga desa yang terdampak gempa bumi yang menguncang Kabupaten Sigi pada Minggu (6/8/2023).
Gempa berkekuatan 5,4 magnitudo mengguncang wilayah Kabupaten Sigi pada pukul 17.09 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan puluhan gempa susulan dengan guncangan yang lebih kecil terjadi setelah gempa pertama menyerang wilayah tersebut.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah, Andy Sembiring, mengatakan pihaknya berharap dapat mengakses seluruh desa yang terdampak untuk memverifikasi dampak kerusakan akibat gempa itu. Sejauh ini desa yang diketahui terdampak gempa adalah Desa Sopu di Kecamatan Nokilalaki, dan dua desa lain di Kecamatan Palolo, yaitu Desa Lemban Tongoa dan Desa Kamarora.
“Malam ini juga kita akan target tembus semua lokasi yang terdampak untuk memaksimalkan data pada pagi hari esok. Terus kami tadi juga sudah dapat perintah langsung dari Bapak Gubernur, melalui Kalaksa (Kepala Pelaksana.red) kami untuk segera masuk mengintervensi terkait asesmen di lapangan,” kata Andi ketika dihubungi VOA pada Minggu (6/8) malam.
Menurut Andi, terdapat dua tim yang diturunkan yang akan mendata tingkat kerusakan dan kebutuhan mendesak bagi warga masyarakat di desa-desa yang terdampak gempa tersebut. Hingga kini belum dapat dipastikan seberapa besar kerusakan terhadap fasilitas perumahan di ketiga desa tersebut.
“Makanya kami menurunkan dua tim malam ini sejumlah dua unit untuk memastikan secara visual dan apa-apa yang menjadi kebutuhan mendesak di lokasi-lokasi yang terdampak karena memang sampai sekarang kebutuhan mendesak maupun jumlah yang terdampak kami belum dapat info lebih detail,” jelas Andi.
Rangkaian gempa yang terjadi sepanjang hari Minggu menyebabkan warga memilih untuk bermalam di luar rumah karena khawatir masih adanya gempa susulan.
“Ini yang kami mau coba antisipasi jangan sampai masyarakat bermalam tanpa atap, ataupun memang kemungkinan hujan itu terjadi lebih menyulitkan masyarakat lagi, makanya tadi pak Gubernur sudah memerintahkan intervensi langsung dari pemerintah provinsi,” ujar Andi.
Sesar Palolo
Pengamat Kebencanaan dari Universitas Tadulako di Palu, Abdullah MT, menjelaskan rangkaian gempa bumi tektonik yang menguncang wilayah Kabupaten Sigi tersebut dibangkitkan oleh sesar aktif Palolo yang berada di Zona Palolo Graben.
“Sesar ini meskipun disebut sesar Palolo tapi sebenarnya dia memanjang sampai ke Lore Kabupaten Poso, jadi sesar ini sebagian di kabupaten Sigi dan sebagian kabupaten Poso. Jadi sesar ini termasuk aktif,” kata Abdullah.
Sesar Palolo disebut Abdullah adalah bagian dari sistem Sesar Palu Koro. Sesar Palolo pernah menyebabkan gempa bumi berkekuatan 6,6 magnitudo pada tahun 2017 silam yang menyebabkan puluhan rumah rusak ringan dan sedang di wilayah Kecamatan Lore Utara dan Lore Timur di Kabupaten Poso./VOA