JAKARTA – Exxon Mobil memastikan tak lagi ikut ambil bagian dalam mengeksplorasi minyak dan gas (Migas) di blok East Natuna.
Padahal, Exxon punya hak partisipasi sebesar 42,5 persen, bersama dengan Pertamina 42,5 persen dan PTT Exploration and Production 15 persen untuk mengelola blok migas tersebut.
“Exxon melihat secara keekonomian tidak masuk dalam portofolio mereka. Karena gas CO2 (karbon dioksida) di sana sangat tinggi, 72 persen. Mereka ikhlas pemerintah Indonesia mengelola blok itu 100 persen,” kata Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, Arcandra Tahar di Jakarta, Jumat (21/7/2017).
Meski menyatakan mundur, Exxon tetap ingin membantu pemerintah dalam mengelola blok East Natuna, dengan menawarkan teknologi pengelolaan CO2, yang hanya dimiliki oleh beberapa perusahaan migas di dunia.
“Ini sebuah lompatan besar pengelolaan East Natuna. Memang ada alternatif teknologi lain, entah apakah teknologi alternatif itu lebih murah, itu yang dikaji. Tapi secara prinsip, kalau pemerintah membutuhkan, pertamina membutuhkan bantuan teknologi, Exxon bersedia,” kata dia.
Tak hanya itu, perusahan asal Amerika Serikat itu juga menjanjikan akan memberikan seluruh data-data terkait eksplorasi migas di blok East Natuna yang sudah ditangani sejak tahun 1970 tersebut kepada Indonesia.
“Mereka janji data-data mereka sejak 1970 itu akan dikembalikan ke pemerintah. Ini sebuah lompatan besar kalau liat historinya ke belakang. Ini jadi momentum kita untuk membangun. Mereka katakan bahwa data-data itu akan diserahkan ke pemerintah Indonesia,” ujar dia.
Editor : Roni Rumahorbo
Sumber : Kompas.com
Layanan SIP Trunk adalah layanan telepon yang dilakukan melalui jaringan internet, layanan SIP Trunk menjadi…
Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) mencatatkan kenaikan tipis sebesar 14 sen, atau 0,2%,…
Musik telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari, dan dengan kemajuan teknologi, mendengarkan musik semakin…
BATAM - Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), Muhammad Rudi menerima sekaligus mendengarkan paparan Laporan…
Jakarta, 19 November 2024 - Berdasarkan data dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), pertumbuhan transaksi…
Indonesia Blockchain Week (IBW) 2024 sukses diselenggarakan pada 19 November 2024 di The Ritz-Carlton Pacific…
This website uses cookies.