Kantor Pegadaian Batam tidak Bertanggung Jawab

Nasib 25 Petugas Security Terkatung-katung

BATAM – swarakepri.com : Kantor Pegadaian Cabang Batam sampai saat ini belum bertanggung jawab atas penzoliman yang dilakukan terhadap 25 orang petugas security melalui PHK sepihak tanpa adanya pesangon ataupun pembayaran sisa kontrak.

Manager Area Kantor Pegadaian Batam, Bil Resmon ketika dikonfirmasi awak media ini mengaku belum menemukan solusi untuk menyelesaikan masalah hubungan industrial dengan ke-25 petugas security yang telah diPHK atau diputus kontrak.

“Pegadaian Batam sudah beberapa kali melakukan perundingan dengan perwakilan security dan PT Gemilang Indah Sentosa(GIS) selaku penyedia jasa security untuk mencari solusi terbaik. Namun hingga saat ini belum ada kesepakatan,” ujar Bil, Senin(30/9/2013) di Batam Center.

Dalam permasalahan ini, menurut Bill Pegadaian Batam tidak bertanggung jawab langsung terhadap adanya PHK atau pemutusan kontrak terhadap ke-25 petugas security. Adanya permasalahan yang ditimbulkan akibat tindakan PHK atau pemutusan kontrak adalah tanggung jawab PT GIS selaku perusahaan penyedia jasa security.

“Pegadaian Batam hanya memiliki Kontrak Kerjasama(PKS) dengan PT GIS. Sesuai dengan PKS yang kami sepakati, permasalahan hubungan industrial dengan petugas security adalah tanggung jawab PT GIS,” tegasnya.

Ketika disinggung mengenai adanya pemotongan gaji security oleh PT GIS dengan alasan pembuatan Kartu Tanda Anggota(KTA) kepada para security sebesar Rp 300 ribu, Bil mengaku bahwa PT GIS memang pernah mengajukan permohonan ke Kantor Wilayah Pegadaian di Pekanbaru untuk memotong gaji para security sebesar Rp 300 ribu untuk pembuatan KTA.

“Pemotongan gaji para security dilakukan setelah adanya surat permohonan dari PT GIS ke Kanwil Pegadaian di Pekanbaru,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur PT Gemilang Indah Sentosa(GIS), Junet ketika berupaya dikonfirmasi terkait tindak lanjut penyelesaian permasalahan hubungan industrial dengan ke-25 security sampai berita ini diunggah justru memilih bungkam dan tidak bersedia memberikan keterangan apapun.

Ancaman Junet yang mengatakan akan menuntut para security karena memperjuangkan haknya karena di PHK sepihak hanya isapan jempol semata. Beberapa kali dihubungi melalui sambungan telepon, Junet tidak menjawab.

Dilain pihak, Agung selaku perwakilan ke-25 security yang di PHK kepada awak media ini mengaku sikap yang ditunjukkan oleh Pegadaian Batam dan PT GIS sudah keterlaluan karena selama 2 bulan lebih nasib mereka dibuat terkatung-katung.

“Kami sudah terlalu lama disia-siakan. Untuk membantu memperjuangkan hak kami, kami sudah mengadukan masalah ini kepada salah satu ormas yang ada di Batam,”tegasnya.(jun)

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

BRI Branch Office Gunung Sahari Jakarta Jalin Kerja Sama Strategis dengan PT HIT International

Sebagai bentuk komitmen dalam memperkuat hubungan kemitraan dengan dunia usaha dan memperluas layanan keuangan bagi…

1 jam ago

KIK EBA Syariah BRI-MI JLB1 Jadi Tonggak Baru Investasi Syariah di Pasar Modal

JAKARTA - Perdana di Indonesia, produk Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset Syariah (KIK EBA…

2 jam ago

BRI Region 6/Jakarta 1 Dukung Program Pemerintah Melalui Partisipasi dalam ASN Expo 2025

Jakarta, 13–14 November 2025 – BRI Region 6/Jakarta 1 turut berpartisipasi dalam gelaran ASN Expo…

4 jam ago

Mendorong UMKM Rental Motor Go Digital bersama YourBestie

Rental motor kini menjadi salah satu sektor transportasi yang tidak kalah penting dibandingkan rental mobil…

5 jam ago

ALFI CONVEX 2025 Resmi Dibuka, akan Dorong Transformasi Logistik Menuju Indonesia Emas 2045

Gelaran ALFI CONVEX 2025 pertama resmi dibuka dan berhasil menarik lebih dari 2000 pengunjung di…

6 jam ago

Program Desa Emas Dorong Pertumbuhan Ekononomi Desa Mandiri Melalui Kegiatan Golden Pitch – Demoday 2025

Jakarta, 8 November 2025 – Yayasan Inovasi Teknologi Indonesia (INOTEK), berkolaborasi dengan Yayasan Indonesia Setara,…

8 jam ago

This website uses cookies.