BATAM – swarakepri.com : Penggerebekan lokasi gelper Game Zone yang berada di lantai 3 Nagoya Hill, tadi malam, Minggu(18/8/2013) berdampak buruk bagi pengusaha gelper lainnya. Beberapa lokasi gelper yang sempat beroperasi beberapa hari terakhir langsung menutup usahanya karena takut menjadi sasaran penggerebekan berikutnya.
Dari hasil pantauan swarakepri dari tadi malam(minggu,red) sampai malam ini,Senin(19/8) sampai pukul 20.00 WIB arena gelper yang berada diwilayah nagoya masih terlihat belum berani beroperasi.
“Kami masih tutup bang, sambil menunggu situasi kondusif,” ujar salah satu pemilik gelper yang berada di kawasan Harbour Bay, Nagoya lewat telepon.
Terkait penggerebekan yang dilakukan aparat Polda Kepri tadi malam, sampai berita ini diunggah awak media ini belum berhasil memperoleh konfirmasi dari Polda Kepri. Kabid Humas Polda Kepri, AKBP Hartono yang berupaya dikonfirmasi melalui pesan SMS belum memberikan penjelasan.
Sementara itu Kabid Sarana dan Prasarana Disparbud Batam, Rudi Panjaitan ketika dikonfirmasi terkait penggerebekan arena gelper oleh Polda Kepri menyebutkan penggerebekan tersebut adalah wewenang dari Kepolisian.
“Jika ada dugaan pelanggaran pidana, Polisi tidak perlu melibatkan Disparbud Batam untuk melakukan penggerebekan, ujar Rudi ketika disinggung mengenai tidak dilibatkannya disparbud batam dalam penggerebekan tadi malam(minggu,red) di lokasi gelper Game Zone, Nagoya Hill.
Informasi yang berkembang dilapangan, aparat Kepolisian Polda Kepri saat ini berada dalam posisi dilematis untuk menertibkan para pengusaha gelper di Batam. Para pengusaha yang diduga sudah memberikan “kue” kepada aparat penegak hukum dan elemen masyarakat lainnya termasuk kalangan media, nekad beroperasi tanpa mengikuti ketentuan yang ada.
Kondisi ini juga diperburuk oleh persaingan tidak sehat yang terjadi dikalangan pengusaha gelper itu sendiri.(red)