Categories: BATAM

Kejari Batam Telah Terima SPDP Kasus Mikol Ilegal Senilai Rp4,38 Miliar

BATAM – Kejaksaan Negeri Batam telah menerima Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan(SPDP) terkait kasus 8.784 botol minuman beralkohol(mikol) ilegal senilai Rp4,38 Miliar yang diamankan di Perairan Tanjung Sengkuang pada, Kamis 20 Oktober 2022 lalu.

Kepala Seksi Pidana Khusus(Kasi Pidsus) Kejaksaan Negeri Batam, Aji Satrio Prakoso mengatakan, pihaknya sudah menerima SPDP dari penyidik Bea Cukai Batam.

“Kami sudah menerima SPDP dari penyidik Bea Cukai Batam,” ujarnya kepada SwaraKepri, Selasa(8/11).

Sementera itu Kasi Layanan Informasi Bea Cukai Batam, Ricky Hanafie menegaskan bahwa penyidikan kasus tersebut masih terus berjalan.

“Kasus tersebut sudah naik ke tahap penyidikan, untuk unsur yang disidik yakni terkait barang bukti dan peristiwanya,” ujarnya, Rabu(9/11).

Kata dia, kasus ini dinaikkan ke tahap penyidikan agar membuat sebuah efek jera kepada pelaku penyelundupan yang mencoba-coba melakukan kegiatan ilegal di wilayah perairan Batam.

Ia menghimbau masyarakat Batam untuk juga selalu mengawasi hal ini sebagai fungsi dari kontrol sosial dengan cara tidak membeli barang-barang ilegal yang dipasarkan di Batam.

“Dengan cara tersebut sebagai salah satu cara untuk memberantas atau menekan peredaran barang ilegal di Kota Batam yang sangat merugikan negara,”ujarnya.

“Sebagai aparat penegak hukum tentu kami akan terus giatkan patroli kami untuk mengawasi dan menindak kegiatan-kegiatan ilegal di Batam. Untuk itu sinergitas dengan masyarakat Batam juga tak kalah penting guna untuk memberantas peredaran barang ilegal tersebut,” ungkapnya.

Terkait status barang bukti kapal kayu tanpa nama dan minuman beralkohol ilegal sebanyak 8.784 botol tersebut, Ricky menjelaskan hingga saat ini masih berstatus Barang Dikuasai Negara (BDN) sebagaimana diatur dalam Undang-undang No 17 tahun 2006 pada pasal 68, yang mana proses selanjutnya nanti akan ditetapkan sebagai Barang Milik Negara (BMN) hingga proses lebih lanjut.

“Jadi kita tunggu saja perkembangan penyidikannya bagaimana nanti, kalau sudah ada hasil akan kami informasikan lagi,” pungkasnya.

Diketahui, Operasi Jaring Sriwijaya yang merupakan operasi gabungan patroli laut Bea Cukai Batam, Bea Cukai Kepri, dan dibantu Tim Patroli Lantamal IV berhasil menangkap kapal kayu tanpa nama bermuatan minuman beralkohol ilegal sebanyak 8.784 botol.

Estimasi nilai barang yang berada dalam kapal tersebut sebesar Rp4,38 miliar dengan taksiran kerugian negara sebesar Rp9 miliar. Tim operasi gabungan menangkap kapal tersebut di wilayah perairan Tanjung Sengkuang, Batam pada Kamis malam, (20/10)./Shafix

Redaksi - SWARAKEPRI

View Comments

Recent Posts

COP30: MIND ID Tekankan Transformasi Nikel Hijau untuk Perkuat Posisi Indonesia dalam Mineral Kritis Dunia ‎

Dalam perhelatan Konferensi Perubahan Iklim Dunia COP30, MIND ID Group menegaskan bahwa masa depan industri…

4 jam ago

KAI Daop 1 Jakarta: Komite TJSL Salurkan Bantuan Program Bina Lingkungan Senilai Rp 220 Juta

Komite Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT KAI Daop 1 Jakarta kembali menyalurkan bantuan…

4 jam ago

Ada Aturan Baru Bawa Power Bank di Kereta Api, Ini Ketentuannya

PT Kereta Api Indonesia (Persero) mulai menerapkan aturan baru bagi pelanggan yang membawa power bank…

4 jam ago

694 Kontainer Limbah Elektronik Banjiri Batam, Ini Penjelasan Lengkap Dirlalin BP Batam

BATAM – Sebanyak 694 berisi limbah elektronik(e-waste) dari Amerika Serikat sudah masuk di Pelabuhan Batu…

6 jam ago

Tips Percaya Diri Saat jadi Content Creator bersama Priska Sahanaya dan Beauty Class Fanbo

Tanggal 12 September 2025, SMA & SMK Yapenda menggelar acara “Storytelling Techniques to Make Your…

6 jam ago

KAI Tetapkan Kesiapan Penuh untuk Angkutan Natal dan Tahun Baru 2025/2026

PT Kereta Api Indonesia (Persero) menetapkan kesiapan penuh menghadapi Masa Angkutan Natal 2025 dan Tahun…

7 jam ago

This website uses cookies.