Categories: KEPRI

Kepri belum Miliki RS Jiwa, Ini Kata Senator Richard Pasaribu

KEPRI – Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat adalah salah satu indikator tentang standar pelayanan dasar pada SPM kesehatan kabupaten dan kota. Oleh karena itu, Pemerintah wajib mendirikan paling sedikit satu rumah sakit jiwa (RSJ) di setiap provinsi.

Hal tersebut disampaikan Senator Kepri, Richard Pasaribu saat melakukan penyerahan bantuan sosial di Yayasan Talitakum Cahaya Batam Rumah Singgah pada Senin(26/7/2021).

“Kepri merupakan satu dari enam provinsi di Indonesia yang belum memiliki RSJ. Kita berharap Pemprov Kepri terus berkoodinasi dengan Pemerintah Pusat supaya RSJ di Kepri segera dibangun,” kata Richard.

Selama ini pelayanan untuk gangguan jiwa di Provinsi Kepri baru berbentuk sebuah unit, yaitu yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Engku Haji Daud di Tanjung Uban, Kabupaten Bintan, dan ada juga yang dilakukan secara swadaya oleh masyarakat melalui yayasan sosial.

“Kita berharap Pemerintah segera meningkatkan unit yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Engku Haji Daud menjadi RSJ. Selama ini banyak masyarakat kita yang mendapat gangguan jiwa harus berobat ke RSJ yang ada di Provinsi Riau atau dirawat di rumah singgah, dan bahkan ada yang tidak dirawat sama sekali,” terang Richard.

Sementara terkait pelayanan yang dilakukan Yayasan Talitakum Cahaya Batam Rumah Singgah terhadap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang ada di Kota Batam, Richard mengatakan sangat mengapresiasi bentuk pelayanan tersebut.

“Dari hati yang terdalam saya mengapresiasi pelayanan Bu Reni Komsary dan tim dalam merawat saudara-saudari kita dengan gangguan jiwa (ODGJ). Pemerintah juga harus mendukung penuh pelayanan ini, baik melalui bantuan dana dan fasilitas, sebab ini tugas Pemerintah yang diambil alih oleh kelompok masyarakat,” terang Richard.

Reni Komsary pendiri Yayasan Talitakum Cahaya Batam Rumah Singgah mengatakan telah memulai pelayanan terhadap ODGJ pada tahun 2008, dan saat ini ada 48 pasien ODGJ yang mereka rawat, yang terdiri dari 35 laki-laki dan 13 perempuan.

“Segala kebutuhan hidup mereka kita tanggung. Kita bersyukur ada banyak orang yang peduli dan memberikan bantuan. Kalau Pemerintah baru sekali saja memberikan bantuan,”kata Reni.

Reni mengatakan bentuk pelayanan yang mereka lakukan terhadap para ODGJ yang dirawat di sana diurus dengan baik dan juga didoakan.

“Yang kami miliki hanyalah hati yang tulus untuk merawat mereka dengan sebaik-baiknya, dan itulah kita lakukan. Puji Tuhan sudah banyak yang sembuh. Kalau secara medis kami kurang memahami, oleh karenanya, adanya rumah sakit jiwa di Kepri ini sangat kita butuhkan,” tutup Reni./RD_JOE(r)

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

Halo Robotics Sukses Gelar Drone Talks @ The Mulia, Dorong Inovasi Keamanan dengan Otomasi & AI

Halo Robotics dengan bangga mengumumkan kesuksesan acara Drone Talks @ The Mulia yang diselenggarakan pada…

4 jam ago

Jelang Keputusan The Fed: Bitcoin Melonjak Hampir USD $60.000 Lagi

Harga Bitcoin kembali mengalami koreksi dan turun di bawah USD $60 ribu, menjelang keputusan suku bunga…

5 jam ago

BARDI Smart Home: Dari Garasi ke 4 Juta Pengguna – Apa Rahasianya?

Ketika banyak perusahaan lokal berjuang untuk bertahan hidup di tengah krisis pandemi, BARDI Smart Home…

6 jam ago

Elnusa Petrofin Kembali Gelar Program CSR ASIAP untuk Kurangi Sampah Laut di Desa Serangan, Bali

BALI - Permasalahan lingkungan akibat sampah plastik masih menjadi tantangan serius bagi kelestarian ekosistem laut…

12 jam ago

Uji Kompetensi Bahasa Inggris, 32 Tim Peserta Ikuti Yos Sudarso Debating Championship 2024

BATAM - Yos Sudarso Debating Championship 2024 mulai digelar hari ini, Sabtu (21/09/2024). Kepala Sekolah…

13 jam ago

Gugatan HNSI Batam terhadap Kapal MT Arman 114 Diputus N.O

BATAM – Majelis Hakim Pengadilan Negeri Batam menjatuhkan putusan Niet Ontvankelijke Verklraad(N.O) atas gugatan Perbuatan…

13 jam ago

This website uses cookies.