Categories: BATAMHeadlines

Kepsek SMPN 28 Batam Minta Orang Tua Murid Lebih Care Awasi Penggunaan Gadget Oleh Anak

BATAM – Pasca kunjungan Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam di salah satu SMPN di Batam, pada Senin (8/10/2018), dalam rangka menindaklanjuti beredarnya gambar dan video porno melalui grup messenger Facebook yang dimiliki tiga siswa di sekolah tersebut, maka saat ini pihak sekolah meminta orang tua mengawasi ketat kegiatan anak dalam menggunakan gadget di rumah. 

Kepala Sekolah SMPN 28 Batam, Boedi Kristijorini, mengatakan pihak sekolah sudah melakukan pantauan dan peduli terhadap kegiatan anak di luar jam sekolah. 

“Kejadiannya pas waktu malam minggu banyak anak-anak main Warnet di sekitar Taman Raya,” kata Kepala Sekolah SMPN 28 Batam, Boedi Kristijorini, pada Senin (8/10/2018).

Ia pun kemudian meminta kerjasama dengan Pemerintah Kota Batam untuk melakukan pengetatan terhadap Warnet.

“Anak-anak kita panggil ternyata ada yang merokok dan main FB, saat itu kami suruh untuk membuka FB mereka, ternyata ada grup messenger anti mojok-mojok klub disingkat momok klub grupnya, pas dibuka kami terkejut ada video yang berbau dewasa dan ternyata ada anak sekolah lain juga,” ungkapnya.

Boedi menambahkan, pihak sekolah sebetulnya sudah mengingatkan anak-anak melalui pembinaan secara umum di kelas maupun pembinaan saat upacara. Selain itu, pihak sekolah juga telah memanggil pihak kepolisian, pemberdayaan perempuan dan pihak lain untuk mensosialisasikan etika dan sopan santun. Akan tetapi, ternyata tiga anak ini tetap bandel dan mereka melakukan itu lewat jaringan pribadi di media sosial.

“Kami juga tidak tahu karena anak-anak ini membuka video tersebut saat di luar sekolah,” tambahnya.

Saat ini, ketiga siswa tersebut sudah diberikan SP 3 yang adalah peringatan terakhir. Sekolah memberikan skorsing kepada siswa yang terbukti melakukan pelanggaran untuk tidak boleh sekolah dan membuat surat pernyataan, tapi saat pelaksanaan ujian,ketiga siswa tetap diperbolehkan ikut.

“Kita cari solusi terbaik agar tidak memberatkan orangtua karena orangtua juga terkejut, dengan alasan ekonomi tidak bisa melanjutkan sekolah akhirnya kita kasih SP 3,

kita upayakan untuk dibina dulu,” ungkap Boedi.

Selama ini, pihak sekolah telah melakukan pembinaan moral yang dilakukan setiap pagi serta pembinaan keagamaan yang dilakukan setiap hari Jumat.

Selain itu, sekolah juga memiliki paguyuban kelas, terdiri dari wali kelas dan orangtua siswa.

“Disana diingatkan soal pengawasan anak-anak di rumah supaya lebih ketat soal penggunaan gadget dan orangtua lebih care penggunaan media sosial di HP supaya jangan dikasih bebas ke anak-anak,” tutupnya. (Cr)

Editor : Siska

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

BTC Berpeluang 50% Tembus US$140K Bulan Ini, Model Historis Beri Clue

Bitcoin (BTC) kembali menjadi sorotan utama di pasar aset digital setelah seorang ekonom, Timothy Peterson, merilis…

10 jam ago

Tokocrypto Resmi Perdagangkan Token ASTER yang Naik Hampir 10.000%

Platform perdagangan aset kripto No. 1 di Indonesia, Tokocrypto, resmi membuka perdagangan token Aster (ASTER)…

11 jam ago

Nikmati Kemudahan Layanan Weekend Banking di BRI KCP Pasar Tanah Abang

BRI KCP Pasar Tanah Abang kini hadir lebih dekat dengan nasabah melalui layanan Weekend Banking.…

12 jam ago

BRI Finance Jaga Optimisme Pembiayaan Alat Berat Hingga Akhir Tahun

Jakarta, 8 Oktober 2025 - PT BRI Multifinance Indonesia (“BRI Finance”), anak usaha BRI Group…

14 jam ago

Perkuat Sinergi, BRI Region 6/Jakarta 1 Gelar Laga Persahabatan Mini Soccer Bersama Kementerian PKP

Dalam semangat mempererat sinergi dan membangun kebersamaan lintas lembaga, BRI Region 6/Jakarta 1 menggelar pertandingan…

14 jam ago

Harga Emas (XAUUSD) Stabil di Atas Level $4.000 Ditopang Kekhawatiran Shutdown AS

Harga emas (XAUUSD) bertahan di atas $4.000. Pahami analisis dari HSB Investasi mengenai faktor yang…

1 hari ago

This website uses cookies.