Categories: BATAMKEPRI

Ketua Aspel B3 Indonesia Tanggapi Soal Tumpahan Minyak di Laut Kepri

KEPRI – Ketua Asosiasi Pengusaha Limbah(Aspel) B3 Indonesia, Barani Sihite angkat bicara terkait tumpahan minyak di laut Kepri. Ia mengatakan fenomena tumpahan minyak (Oil Spill) di laut khususnya di Kepri sering terjadi pada waktu tertentu. Akibat tumpahan minyak tersebut berdampak luas secara langsung maupun tidak langsung terhadap kehidupan sosial, ekonomi, budaya, politik, dan lingkungan hidup.

“Secara khusus dampak langsung terhadap perekonomian masyarakat nelayan yang mengalami pencemaran tumpahan minyak tersebut pada daerah teritorial tempat mereka menangkap ikan. Kemudian dampak tidak langsung terhadap nelayan tersebut dapat menimbulkan krisis penyakit akut maupun kronis jika tidak segera di tanggulangi tumpahan minyak tersebut,” ujarnya kepada SwaraKepri, Rabu 10 Mei 2023.

Ketua Asosiasi Pengusaha Limbah(Aspel) B3 Indonesia, Barani Sihite

“Demikian juga dampak langsung terhadap lingkungan mengakibatkan rusaknya habitus biota laut, rusaknya penyangga pantai yaitu pepohonan pantai seperti hutan bakau, kematian massal organisme secara evolusi terutama ikan-ikan,” lanjut Barani Sihite yang juga sebagai praktisi pemerhati lingkungan hidup.

Kata dia, dampak luas dari tumpahan minyak tersebut mengakibatkan kerusakan ekosistem pesisir dan laut (mangrove, delta sungai, estuary, lamun, dan terumbu karang). Sementara ekosistem pesisir laut memiliki fungsi dan peran yang penting secara ekologis untuk menopang keberlangsungan perekonomian masyarakat sekitr dan kesinambungan pelestarian kehidupan organisme biota laut.

“Adapun tumpahan minyak yang sedang terjadi di beberapa daerah pantai Batam dan Bintan saat ini menjadi masalah sosial dan lingkungan sebagaimana diurakan ditas dapat berdampak buruk terhadap kesinambungan kehidupan masyarakat yang mengalami secara langsung. Sebagaimana yang dialami masyarakat Kampung Melayu Batu Besar Kota Batam, Pantai Batu Miring Desa Malang Rapat Kecamatan Gunung Kijang Bintan.”jelasnya.

“Bahwa tumpahan minyak tersebut sampa hari ini masih dalam penyelidikan tim regulasi daerah Kepri yang telah dibentuk oleh Kementeriam Kemaritiman. Tim ini akan bekerja dan mengupayakan agar dampak luas tumpahan minyak tersebut dapat dicegah dan ditanggulangi.”tegasnya.

Ia menjelaskan, upaya yang telah dilaksanakan yaitu pada tanggal 4 Mei 2023 di lokasi Pantai Batu Miring Desa Malang Rapat Bintan, Tim penanggulangan darurat tumpahan minyak Daerah Kepri telah berupaya membersihkan daerah pesisir pantai yang tercemar dengan dibantu masyarakat sekitar.

“Demikian juga regulasi DLHK Kepri, DPRD Provinsi Kepri, dan otoritas kepelabuhan telah meninjau lokasi tumpahan minyak di Kampung Melayu Batu Besar Batam. Tujuan meninjau lokasi tumpahan minyak tersebut untuk mitigasi, penyelidikan, serta penelitian asal usul dari mana tumpahan minyak tersebut dan untuk mencari informasi dari berbagai sumber yang koheren serta utnuk merumuskan solusi dampak dan bagaimana pencegahannya.”terangnya.

Tumpahan lumpur minyak yang terjadi di sepanjang bibir Pantai Melayu, Nongsa, Batam./Foto: Shafix

Ia mengatakan, menurut informasi asal usul tumpahan minyak tersebut masih bersifat asumsi yang belum akurat. Dugaan sementara karena ada kegiatan aktivits kapal-kapal tanker di wilayah ZOna EKonomi Eksklusif (ZEE).

“SEE merupakan batas wilayah dari garis pantai terluar dari Kepri sehingga untuk menjawab “Sudah 6 hari aparat penegak hukum di Batam membentuk tim khusus untuk mengusut asal usul atau sumber tumpahan lumpur minyak ini di Pantai Kampung Tua Melayu namun masih belum menemukan titik terang dari mana limbah tersebut berasal,” ujarnya.

Page: 1 2

Redaksi - SWARAKEPRI

View Comments

Recent Posts

Elnusa Petrofin Kembali Gelar Program CSR ASIAP untuk Kurangi Sampah Laut di Desa Serangan, Bali

BALI - Permasalahan lingkungan akibat sampah plastik masih menjadi tantangan serius bagi kelestarian ekosistem laut…

6 jam ago

Uji Kompetensi Bahasa Inggris, 32 Tim Peserta Ikuti Yos Sudarso Debating Championship 2024

BATAM - Yos Sudarso Debating Championship 2024 mulai digelar hari ini, Sabtu (21/09/2024). Kepala Sekolah…

6 jam ago

Gugatan HNSI Batam terhadap Kapal MT Arman 114 Diputus N.O

BATAM – Majelis Hakim Pengadilan Negeri Batam menjatuhkan putusan Niet Ontvankelijke Verklraad(N.O) atas gugatan Perbuatan…

6 jam ago

Inovasi Pengembangan Infrastruktur, BP Batam Dianugerahi Awarding tvOne

BATAM - Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) mendapatkan Penghargaan Inovasi Pengembangan Infrastruktur dalam Malam Penganugerahan…

7 jam ago

BRI-MI Raih Penghargaan sebagai The Most Popular Brand of the Year 2024

BRI Manajemen Investasi (BRI-MI) kembali menorehkan prestasi. Kali ini, BRI-MI diganjar penghargaan yang diberikan oleh…

9 jam ago

BP Batam – Kemenhub Gelar Sosialisasi Penyusunan SKP

BATAM - Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) melalui Biro Sumber Daya Manusia (SDM) bersama Kementerian…

23 jam ago

This website uses cookies.