BATAM – Peristiwa tanah longsor di Tanjunguma tepatnya dibelakang Pasar Induk Jodoh Batam pada Minggu(29/12/2019) kemarin mengakibatkan puluhan rumah warga mengalami rusak parah.
Dari pantauan swarakepri dilapangan, Senin(30/12/2019) sekitar pukul 14.00 WIB, tanah tempat berdiri rumah warga naik keatas hingga sekitar 1,5 meter dan mengakibatkan rumah warga amblas. Sekitar puluhan rumah mengalami hal tersebut.
Ali, salah seorang warga mengatakan puluhan warga yang ada terpaksa mengungsi lantaran takut terjadi tanah longsor susulan.
“Saat ini warga disini tinggal di tenda-tenda pengungsian, ada juga yang mengungsi di bangunan tua sekitar sana,” ujarnya kepada Swarakepri, Senin(30/12/2019) siang.
Kata dia, pasca peristiwa longsor banyak bantuan yang datang dan telah dikumpulkan di posko Dinas Sosial Kota Batam.
“Alhamdulillah sudah banyak bantuan yang datang. Saat ini sedang dikumpulkan di posko dan akan dibagikan kepada masyarakat,” tambahnya.
Ali mengungkapkan, peristiwa longsor terjadi sekitar pukul 3.50 WIB dini hari. Salah seorang warga ada yang berteriak gempa.
“Kejadian itu pukul 3.50 dini hari, saya kira tikus yang berlari diasbes rumah, tetapi pada saat seorang warga berteriak ada gempa, saya langsung membangunkan keluarga untuk menyelamatkan diri. Tahu-tahu sudah naik saja tanah yang ada disini,”bebernya.
Dari informasi yang diperoleh dilapangan, tanah yang longsor merupakan gundukan tanah timbunan yang akan digunakan untuk relokasi Pasar Induk Jodoh.
Akibat longsornya tanah gundukan tersebut, mengakibatkan tanah rumah warga naik sekitar 1,5 meter hingga membuat rumah warga amblas.
Diketahui akibat dari peristiwa longsor tersebut juga mengakibatkan satu orang warga bernama Sarinah meninggal dunia, diduga akibat panik dan kaget atas bencana yang terjadi.
(Shafix)
Leave a Reply
Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.
