BATAM – Sebanyak 45 warga Batam dikarantina karena diduga sempat melakukan kontak dengan pasien pertama positif Corona di Batam. Diketahui pasien tersebut dinyatakan meninggal dunia pada Minggu(22/3/2020) malam sekitar pukul 19.30 WIB.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmardjadi menjelaskan dari 45 warga tersebut, 20 diantaranya di karantina di Rusunawa BP Batam di Tanjung Uncang, sedangkan 25 warga lainnya dikarantina dirumah masing-masing.
“Dari 45, 25 karantina rumah sudah di edukasi. 20 dikarantina di rusun, agar dapat di monitor petugas kami selama 14 hari sejak kontak terakhir,” kata Didi kepada Swarakepri, Minggu(22/3/2020) malam.
Selain warga, Didi juga mengatakan bahwa petugas medis yang sempat merawat pasien di salah satu rumah sakit swasta di Batam juga menjalani karantina dirumah.
“(Perawat) isolasi rumah,”pungkasnya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dilapangan, 45 warga yang dikarantina tersebut sempat kontak dengan pasien saat masih dirawat di salah satu rumah sakit swasta di Batam.(sebelum dinyatakan postif Corona). 20 orang dilakukan evakuasi ke rusunawa BP Batam Tanjunguncang pada hari Minggu tanggal 15 Maret 2020.
Diketahui, pasien tersebut dinyatakan positif terjangkit virus Corona (Covid-19) oleh Wali Kota Batam, Muhammad Rudi saat konperensi pers di halaman belakang Kantor Wali kota Batam, Kamis (19/3/2020) lalu.
“Seorang warga Batam berjenis kelamin perempuan saat ini dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Embung Fatimah, Batuaji,” kata Wali Kota.
Rudi menerangkan, yang bersangkutan memiliki riwayat perjalanan ke beberapa daerah yakni Jakarta, Bogor, Bandung, dan Jogjakarta dari 21 Februari dan kembali ke Batam pada 4 Maret 2020.
“Sebelumnya yang bersangkutan pergi ke beberapa Kota” terang Rudi.
Kata dia, keesokan harinya pasien mengalami keluhan demam dan dibawa langsung berobat di dekat rumah.
“Yang bersangkutan mengeluh demam, batuk berdahak dan dibawa berobat di klinik kesehatan dekat rumah dan kondisi setelah berobat semakin membaik,” bebernya.
Selanjutnya, pada 10 Maret 2020 pasien kembali mengalami keluhan dan dirujuk langsung ke salah satu Rumah Sakit. Tidak berapa lama, pada 13 Maret pasien diperbolehkan pulang.
“Pada 14 Maret, pasien kembali datang ke Rumah Sakit dengan keluhan batuk berdahak, nafas terasa sesak diikuti dengan mual dan muntah,” jelasnya.
Setelah itu, pasien dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui apa penyakit yang ada ditubuhnya.
“Berdasarkan hasil pemeriksaan yang kita terima, yang bersangkutan positif terjangkit virus corona dan dirawat di Rumah Sakit Embung Fatimah,” pungkasnya.
(Shafix)