Categories: HUKUM

KPPAD Kepri Akan Dampingi Korban Cabul di Pulau Petong

BATAM – Ketua Komisi Perlindungan Perempuan dan Anak Daerah (KPPAD) Kepri, Erry Syahrial mengatakan pihaknya akan berikan bantuan advokasi terhadap korban kasus pencabulan yang dilakukan S alias FR.

“Kita baru dapat info ini. KPPAD Kepri akan koordinasikan dengan KPPAD Batam untuk advokasi, pengawasan kasus dan pendampingan korban dari pusat pelayanan terpadu perlindungan perempuan dan anak Kota Batam,” ujarnya, Jumat (25/1/2020).

Ditambahkan, upaya pencegahan dan sosialisasi harus diperbanyak dan menyentuh masyarakat.

“Kasus cabul banyak terjadi. Pencabulan kasusnya ibarat fenomena gunung es. Banyak terjadi yang terlihat sedikit di permukaan. Semoga masyarakat dan orangtua semakin berani melapor dan menempuh proses hukum. KPPAD Kepri meminta pelaku dihukum maksimal,” pungkasnya.

Sebelumnya, seorang pria berinisial S alias FR yang sehari-hari berprofesi sebagai nelayan, diamankan jajaran Ditreskrimum Polda Kepri karena diduga mencabuli tujuh orang anak perempuan di bawah umur.

Dalam aksinya predator anak itu, mengiming-imingi sejumlah uang senilai Rp10 ribu kepada para korbannya sebelum melancarkan perbuatan biadabnya.

Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol Harry Goldenhardt mengatakan, pelaku ditangkap pada Senin (20/1/2020) lalu di wilayah Batam setelah mendapatkan laporan dari salah satu orang tua korban.

Berawal ketika salah satu korbannya sebut saja namanya Bunga berusia 7 tahun mengeluh sakit pada bagian kemaluan kepada orang tuanya. Namun tidak mau cerita apa yang terjadi.

“Jadi orang tua korban ini tahu setelah mendapat informasi dari teman-teman anaknya yang tenyata juga telah dicabuli oleh pelaku,” kata Harry, Jumat (24/1/2020).

Dijelaskan Harry, pencabulan terhadap anak-anak di bawah umur itu terjadi di hutan Pulau Petong, Galang.

Kata Dia, pelaku mengaku melakukan perbuatannya dengan cara meraba dan menggesek kemaluannya ke tubuh korban hingga mengeluarkan sperma.

“Para anak yang menjadi korban, hingga saat ini mereka trauma dan takut jika melihat ataupun bertemu dengan tersangka,” ungkapnya.

Adapun barang bukti yang dimankan yakni, 1 kasur yang ditemukan di rumah tersangka, 1 helai handuk warna merah milik tersangka, 3 pasang pakaian tersangka dan 5 pasang pakaian korban.

Atas perbuatannya, tersangka dikenakan Pasal 82 ayat (1) UU RI no 17 tahun 2016 tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti UU no 1 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU no 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak menjadi UU jo pasal 64 ayat (1).

“Ancaman pidana paling singkat 5 tahun dan paling lama 15 tahun penjara dan denda paling banyak lima miliar rupiah,” pungkasnya.

(Fix)

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

PT Bambang Djaja Memperkenalkan Trafo Kering sebagai Solusi Efisien untuk Kebutuhan Listrik

PT Bambang Djaja, pabrik trafo terkemuka di Indonesia, dengan bangga memperkenalkan trafo kering sebagai solusi…

13 jam ago

Simbol Keberkahan dan Tradisi Ribuan Lampion Hiasi Dabo Singkep Sambut Imlek 2025

LINGGA – Menyambut Tahun Baru Imlek 2025 yang jatuh pada 29 Januari mendatang, suasana malam…

1 hari ago

Andrea Wiwandhana Sampaikan Belasungkawa untuk Korban Kebakaran di Glodok dan Los Angeles

Pendiri CLAV Digital, Andrea Wiwandhana, menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada para korban kebakaran yang baru-baru ini…

1 hari ago

Babak Baru Swarga Suites Bali Berawa Memulai Tahun 2025 dengan Proyek Perluasan

Swarga Suites Bali Besrawa resmi memulai tahap awal proyek perluasannya melalui upacara groundbreaking yang menjadi…

1 hari ago

Pelantikan Trump Bisa Jadi Pendorong Harga Bitcoin ke Titik Tertinggi Baru

Jakarta, 16 Januari 2025 - Bitcoin kembali menarik perhatian dunia setelah berhasil menembus angka psikologis…

1 hari ago

Casa Domaine Siapkan 2 Show Unit Baru – Full Furnished Premium Luxury dan 40 Unit Full Furnished, Siap untuk Disewakan Pada Awal Tahun 2025

Casa Domaine akan menghadirkan 2 Show Unit Premium Luxury pada awal Tahun 2025 ini. Kedua…

1 hari ago

This website uses cookies.