Categories: NASIONAL

Kurangi Impor, Jokowi Dorong Petani Tanam Kedelai

Hasil panen kedelai dengan memanfaatkan teknologi SAE di Yogyakarta dibandingkan kedelai impor. (Foto: Firsto/Humas UGM)

Sementara itu, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan pemerintah akan memperluas lahan tanam kedelai hingga 300 ribu hektare, dari semula 150 ribu hektare pada tahun ini dengan anggaran Rp400 miliar. Pemerintah, kata Hartarto, juga menargetkan luas lahan tersebut meningkat menjadi 600 ribu hektare pada tahun depan.

“Dengan demikian, produksi angka target produksi 1 juta hektare dikejar dua atau tiga tahun ke depan. Tugas BUMN adalah melakukan tanaman tumpang sari di perkebunan jagung. Jadi ditumpangsarikan di jagung,” ungkap Airlangga.

Dalam kesempatan ini, Airlangga menjelaskan faktor utama yang menyebabkan penurunan produktivitas kedelai adalah harganya yang tidak menarik, di mana hasil panen kedelai petani cenderung lebih mahal harganya ketimbang harga impor kedelai.

“Petani tidak bisa tanam soya bean kalau harga di bawah Rp10 ribu sedangkan harga impor dari Amerika jatuhnya Rp7.700, bahkan sebelumnya bisa ke 6.000 (rupiah). Jadi, misalnya di 2018 kita produksi di 700 ribu hektare, sekarang di 150 ribu hektare, petani disuruh milih tanam jagung atau kedelai, mereka lari ke jagung semua. Kita ingin ada mix tidak hanya jagung tapi kedelai juga naik,” jelasnya.

Tempe dengan bahan baku kedelai lokal diyakini lebih enak dan sehat. (Foto: Courtesy/Attempe)

Bangun Ekosistem Kedelai

Dewan Pembina Institut Agroekologi Indonesia (INAgri) Achmad Yakub menyambut baik kebijakan pemerintah untuk meningkatkan produktivitas kedelai di dalam negeri. Meski begitu, katanya kebijakan yang diambil pemerintah tersebut hanya bersifat jangka pendek.

Menurutnya, diperlukan ekosistem yang mumpuni agar produktivitas kedelai di tanah air bisa stabil, termasuk menambah luas lahan yang akan ditanami kedelai.

Selain penyediaan bibit varietas unggul, petani juga harus dibekali pengetahuan teknologi dan cara bercocok tanam yang baik untuk meminimalisir terjadinya gagal panen.

“Jadi kalau mau mendorong, memang harus ada ekosistem bisnis yang kuat untuk kedelai. Kita lemahnya di situ. Ekosistem yang terbentuk cuma beras, karena itu makanan pokok kita. Misalnya jagung, itu kan kalang kabut, kadang-kadang impor juga. Jadi ekosistemnya harusnya sudah end to end, supplay chain management-nya harus sudah jalan,” ungkap Achmad kepada VOA.

Industri pasca panen, kata Achmad, juga harus dipikirkan oleh pemerintah, mengingat BUMN tidak bisa selamanya menjadi off tacker dalam industri kedelai dengan terus membeli produk kedelai hasil panen petani.

“Selain benih, juga harus ada pupuknya, ada alsintan-nya, industri pasca panen untuk mengolah hasil-hasil kedelai ini menjadi produk jadi berupa pakan ternak maupun pangan manusia supaya nanti di hilir, petani, harganya relatif stabil tinggi, karena ada serapan. Sampai kapan BUMN mau jadi offtaker?” pungkasnya./VOA

Page: 1 2

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

Inovasi Pengembangan Infrastruktur, BP Batam Dianugerahi Awarding tvOne

BATAM - Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) mendapatkan Penghargaan Inovasi Pengembangan Infrastruktur dalam Malam Penganugerahan…

14 jam ago

BRI-MI Raih Penghargaan sebagai The Most Popular Brand of the Year 2024

BRI Manajemen Investasi (BRI-MI) kembali menorehkan prestasi. Kali ini, BRI-MI diganjar penghargaan yang diberikan oleh…

16 jam ago

BP Batam – Kemenhub Gelar Sosialisasi Penyusunan SKP

BATAM - Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) melalui Biro Sumber Daya Manusia (SDM) bersama Kementerian…

1 hari ago

BP Batam Evaluasi Kinerja dan Target Capaian Penerimaan, Pendapatan dan Belanja Badan Usaha Tahun 2024

BATAM - Direktorat Peningkatan Kinerja dan Manajemen Risiko BP Batam mengadakan rapat kerja Rencana Strategis…

1 hari ago

BEI, Catat Perusahaan Baru Terbanyak di ASEAN

Jakarta - Sebagai tempat berlangsungnya transaksi perdagangan efek di pasar modal, Bursa Efek Indonesia (BEI)…

2 hari ago

BP Batam Dukung Sinergi Pengelolaan dan Penataan Kewenangan Kepelabuhanan di KPBPB Batam

BATAM - Batam, 19 September 2024 – Dalam rangka mendukung pelaksanaan monitoring dan evaluasi kebijakan…

2 hari ago

This website uses cookies.