LINGGA-Bupati Lingga Alias Wello menyatakan bahwa Kabupaten Lingga sangat membuka diri untuk semua investasi, terutama di bidang industri kelapa bahkan ia memastikan telah menyiapkan sejumlah kemudahan mulai dari kemudahan perizinan, hingga berbagai pelayanan yang sifatnya bebas biaya.
“Saat ini tidak ada lagi bangsa yang bisa bergerak sendiri menuju kemandirian. Artinya untuk mencapai bangsa yang unggul, kita harus menjalin kerjasama hulu dan hilir, menguasai teknologi dan informasi, serta menguasai pangsa pasar yang baik. Sehingga kita bisa membangun sinergitas menuju bangsa yang mandiri,” kata Alias Wello kemarin.
Ia juga memaparkan beberapa potensi wilayah yang dimiliki oleh Kabupaten Lingga, termasuk potensi di bidang pertanian, perikanan, peternakan dan perkebunan. Potensi investasi lainnya juga mencakup potensi mineral tambang yang luar biasa, di antaranya potensi timah, bauksit, dan pasir silika.
“Kami memang datang dari jauh jika dibandingkan dengan tempat ini (Bali,red) namun, wilayah kami sangat dekat dengan negara tetangga, yakni Singapura dan Malaysia,” ujarnya.
Dari berbagai potensi yang ada, Ia berani menawarkan kesempatan besar bagi semua pihak untuk datang berinvestasi. Tidak sampai disitu, Ia juga berharap untuk ke depannya ada sebuah kerjasama, baik itu kerjasama dalam negeri, maupun kerjasama luar negeri.
Hal tersebut diutarakan mengingat delegasi dari Tanzania yang dipimpin oleh Menteri Industri, Perdagangan dan Investasi Wilayah Otonomi Khusus Zanzibar, Amina Saloum Ali, berharap adanya kerjasama antara negaranya dengan Indonesia sebagai salah satu negara penghasil kelapa.
“Rugi rasanya jika kita sudah datang jauh-jauh, namun tak bisa membawa sebuah kesepakatan dan kerjasama untuk kemajuan bersama dimasa depan,” kata Bupati Lingga.
Awe berharap agar kedua belah pihak bisa membangun kebersamaan mulai dari hal yang kecil, hingga menjadi sesuatu kerjasama yang besar. “Karena mulai dari suatu hal yang kecil itulah yang akan membentuk kesempurnaan yang besar diantara kita,” imbuhnya.
Kalau sudah ada kerjasama nantinya, kedua belah pihak bisa memiliki pangsa pasar bersama yang akan diolah bersama, sehingga mampu menjadi keuntungan bersama.
“Kalau kita menjalin kebersamaan, dengan persaingan usaha yang sehat, berbagai produk unggulan yang kita hasilkan dari masing-masing negara bisa menjadi tumbuh dan besar bersama,” ujarnya.
Amina selaku Menteri Industri, Perdagangan dan Investasi Wilayah Otonomi Khusus Zanzibar, mengaku, bahwa tempat asalnya tersebut memiliki potensi pasar kepala yang sangat bagus, namun Ia menginformasikan bahwa saat ini, negara bagian Tanzania tersebut sedang menghadapi masalah penurunan produksi. Sehingga ia rela datang jauh-jauh dari negaranya untuk mengundang para pengusaha dari Indonesia untuk berinvestasi di negaranya.
Mengingat kelapa sangat penting di negaranya, hal ini ditandai dengan adanya simbol kelapa, cengkeh dan kepulauan yang tergambar dalam logo negaranya.
Prof. Nelson, Ketua KOPEK menyambut baik tawaran dari Tanzania itu. Tawaran tersebut akan langsung dibahas dalam pertemuan bisnis dengan pengusaha yang dijadwalkan akan segera dilaksanakan setelah acara ini.
Menurut Prof Nelson, yang juga Bupati Kabupaten Gorontalo, Provinsi Sulawesi Utara, ada beberapa yang bisa dikerjasamakan. Untuk itu, KOPEK dan pengusaha kelapa di Indonesia akan berkunjung ke Tanzania.
Selain untuk mencari formula kerjasama yang tepat. Sekaligus memenuhi undangan Presiden Tanzania. Namun, sebelumnya lebih dulu dilakukan pertemuan khusus. Untuk memantapkan kerja sama yang akan dijalin nantinya.
Untuk diketahui, kedatangan Amina selaku Menteri Industri, Perdagangan dan Investasi Wilayah Otonomi Khusus Zanzibar bersama delegasi dari Srilanka dan para delegasi lainnya ke Indonesia berkenaan dengan adanya Festival Kelapa Internasional ke-3 yang digelar di Bali mulai dari tanggal 14 hingga 17 September mendatang.
Editor: Rumbo