BATAM – Aliansi Mahasiswa Kota Batam meminta kepada seluruh anggota DPRD Kota Batam menyisihkan gajinya untuk membantu penanganan dan pencegahan Covid-19.
Permintaan ini dianggap penting, sebab para mahasiswa sejauh ini sama sekali belum melihat program-program pencegahan Covid-19 dari wakil rakyat yang duduk terpilih.
“Kami meminta Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Batam untuk memberikan empatinya, dalam bentuk pemotongan Gaji sebesar 50 persen untuk melawan Covid-19,” kata Muhammad Rifai, Ketua Forum Aliansi Mahasiswa, Jum’at (27/03/2020).
Pihaknya beranggapan, bila bergantung pada anggaran dari pemerintah itu merupakan dana yang dipakai dari pajak rakyat. Sementara untuk gaji murni merupakan bantuan dari kantong wakil rakyat sendiri.
“Intinya dari rakyat kembali ke rakyat, kita ingin melihat bentuk empati wakil-wakil rakyat yang memang merasa saat ini rakyat-rakyat yang di Daerah Pilihannya (Dapilnya) sangat membutuhkan bantuan terkait dengan Covid-19,” tegasnya.
Kata dia, permintaan itu merupakan pernyataan sikap yang dihasilkan melalui rapat Aliansi Mahasiswa se-Kota Batam, pada Kamis (19/03/2020) kemarin. Terdiri dari, Dewan mahasiswa STAI, Ikatana Mahasiswa muhammadiyah, Fakultas Tehnik UIS, Fakultas Kesehatan UIS dan Himpunan Mahasiswa Islam.
Beberapa poin pernyataan sikap lainnya yang dihasilkan dari rapat tersebut ialah, meminta diberikan jaminan kepada para pekerja dan petugas kesehatatan yang masih beraktifitas.
Selain itu, mereka juga meminta untuk meminta wakil rakyat untuk memerhatikan secara khusus bidang kesehatan, ekonomi dan keamanan masyrakat terkhusus pada Dapilnya masing-masing.
“Kami mendukung secara penuh kebijakan pemerintah dalam penanganan covid-19 sesuai dengan standard operasional kesehatan yang berlaku,” pungkasnya.
(Elang)
Leave a Reply
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
