Majelis Hakim PN Batam Tolak Keberatan Intan

Sidang Kasus Pemalsuan Dokumen Kapal MV Engedi eks MV Eagle Prestige

BATAM – swarakepri.com : Ketua Majelis Hakim Cahyono didampingi Alvian dan Juli Handayani memutuskan menolak keberaran atau eksepsi penasehat hukum terdakwa kasus pemalsuan dokumen kapal MV Engedi eks MV Eagle Prestige Hamidah Asmara Intani alias Intan selaku Direktur PT Diamond Marine Indah (DMI) siang tadi, Selasa(2/9/2014) dalam persidangan di Pengadilan Negeri Batam.

“Menyatakan surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum(JPU) terhadap terdakwa sah menurut hukum. Menetapkan dan melanjutkan pemeriksaan perkara ini sampai putusan akhir, ” kata Cahyono saat membacakan putusan sela Majelis Hakim.

Setelah putusan sela dibacakan, Sidang kemudian dilanjutkan dengan agenda mendengarkan keterangan saksi yakni Efriadi, perwakilan Konsulat Panama di Batam dan Sugeng selaku pihak pembeli kapal MV Engedi eks MV Eagle Prestige.

Humas Pengadilan Negeri Batam, Cahyono ketika dikonfirmasi seusai persidangan mengatakan bahwa selain memutuskan menolak eksepsi penasehat hukum terdakwa Intan, Majelis Hakim juga menolak penangguhan penahanan yang diajukan terdakwa.

“Penangguhan penahanan ditolak Majelis Hakim dengan alasan supaya terdakwa tidak bisa menghilangkan barang bukti,” tegasnya.

Cahyono mengaku bahwa dalam minggu ini persidangan kasus ini akan dilakukan secara maraton untuk menyelesaikan persidangan kasus ini hingga tenggang waktu masa penahanan terdakwa yang akan berakhir pada tanggal 30 September 2014. Namun demikian ia optimis sebelum tenggang waktu tersebut berakhir persidangan kasus ini sudah terselesaikan.

Ketika disinggung mengenai ancaman hukuman yang bisa menjerat terdakwa Intan, Cahono mengatakan sesuai dengan dakwaan dari JPU yakni Pasal 263 ayat (1) KUHP subsider Pasal 263 ayat (2) juncto pasal 55 KUHP ancaman hukumannya 6 tahun penjara.

Diberitakan sebelumnya terdakwa kasus pemalsuan dokumen kapal MV Engedi eks Eagle Prestige, Hamidah Asmara Intani Merialsa alias Intan selaku Direktur PT Diamond Marine Indah (DMI) melalui penasehat hukumnya mengajukan penangguhan penahanan kepada Majelis Hakim dalam persidangan yang digelar sore tadi, Rabu(27/8/2014) pukul 17.00 WIB di Pengadilan Negeri Batam.

Penasehat Hukum beralasan permohonan penangguhan penahanan tersebut diajukan karena posisi terdakwa selaku Ibu rumah tangga dan perkara yang sedang dijalani terdakwa juga bukan perkara yang berat

“Perkara yang dijalani terdakwa tidak berat karena hanya perbedaan penafsiran hukum saja,” ujar Parulian, salah satu dari tiga orang penasehat hukum terdakwa.(redaksi)

Redaksi - SWARAKEPRI

Recent Posts

Bangkit dari Dementia, Edwin Anderson Kini Jadi Fullstack Developer Gaji Ratusan Dollar!

Edwin didiagnosis demensia saat masih muda. Kondisi itu membuatnya kesulitan berpikir jernih dan berkonsentrasi. Bukan…

21 menit ago

Pantai Jang Jadi Saksi, Bupati Lingga Rancang Masa Depan Ekonomi Daerah

LINGGA – Suasana pagi di Pantai Jang, Dabo Singkep, tampak lebih hangat dari biasanya. Bukan…

36 menit ago

Gelar Pelatihan POIPPU Online, Energy Academy wujudkan Industri Bersih dan Ramah Lingkungan

Sebagai upaya nyata dalam mendorong terciptanya industri yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan, Energy Academy…

2 jam ago

Kedubes India dan Indoindians Siap Gelar ASEAN-India Spring Bazaar 2025 di Jakarta: Perayaan Budaya, Seni, dan Persahabatan Regional

Dalam semangat mempererat hubungan persahabatan dan kerja sama antara negara-negara Asia Tenggara dan India, Kedutaan…

5 jam ago

10 Alasan Mengapa Harus Berbelanja Online Sepeda & Aksesoris di Rodalink

Berbelanja sepeda dan aksesoris secara online semakin menjadi pilihan utama bagi banyak orang. Namun, memilih…

5 jam ago

Peran Teknologi AV dalam Manajemen Krisis dan Kolaborasi: Meningkatkan Strategi Komunikasi dan Respons

Artikel "The Role of AV Technology in Crisis Management and Collaboration" oleh Melvin Halpito, Managing…

6 jam ago

This website uses cookies.