KUALA LUMPUR – Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin umumkan perpanjangan waktu pembatasan pergerakan atau Lock Down di Malaysia dalam upaya menghambat penyebaran Covid-19. Pembatasan ini diperpanjang hingga 14 April mendatang.
Melalui pidatonya, Muhyiddin mengatakan perpanjangan pembatasan ini diperlukan untuk menurunkan kurva infeksi dan mencegah penyebaran Covid-19.
Pasalnya saat ini jumlah infeksi di Malaysia merupakan yang tertinggi di Asia Tenggara dengan mencapai 1.624 kasus.
“Anda tahu bahwa ini baik untuk Anda, keluarga Anda, dan orang-orang di sekitar Anda. Kesadaran dan ketulusan Anda dalam mematuhi aturan yang diberlakukan oleh pemerintah selama periode Orde Kontrol Gerakan ini sangat terpuji. Saya tahu itu tidak mudah,” ucapnya.
Disela pengumuman perpanjangan pembatasan pada Rabu (25/3/2020), Muhyiddin juga meminta warga Malaysia untuk tidak panic buying atau panik berbelanja.
“Anda tidak perlu persediaan makanan yang tidak perlu karena persediaannya cukup. Saya jamin makanan itu cukup untuk semua orang. Saya tahu Anda merasa terbebani, tetapi saya tidak punya pilihan. Saya harus memperpanjang perintah kontrol gerakan untuk keselamatan Anda sendiri,” ungkapnya.
Pembatasan pergerakan di Malaysia, yang diberlakukan sejak 18 Maret lalu awalnya dimaksudkan selama dua minggu dan dirancang untuk membatasi pertemuan besar.
Warga Malaysia hanya dapat meninggalkan rumah mereka untuk membeli bahan makanan, untuk keadaan darurat atau untuk mengakses perawatan kesehatan.
Siapa pun yang ditemukan melanggar perintah, yang sedang ditegakkan oleh polisi dengan bantuan militer, akan menghadapi hukuman enam bulan penjara, denda atau keduanya.
Perdana Menteri mengklaim lebih dari 95 persen orang telah mematuhi pembatasan. Polis Diraja Malaysia mengatakan 110 orang telah ditangkap karena melakukan pelanggaran pembatasan tersebut.