BATAM – Pohon-pohon di Batam ditemukan masih banyak ditancapi iklan promosi. Kondisi ini sangat memprihatinkan. Tanaman yang sejatinya mempercantik kota malah dipaku oknum-oknum tak bertanggung jawab. Seperti pantauan Swarakepri di Sepanjang jalan di Batam Center, Batam.
Pada setiap sudut jalan ditemukan iklan-iklan tertancap di pohon. Sebagian besar merupakan iklan perumahan, sedot wc, dan penggadaian.
Iklan-iklan tersebut dipasang dengan cara dipaku, juga ada yang diikat menggunakan kawat.
Hal ini tentu sangat menyalahi aturan estetika tata kota, pemasangannya yang tak memikirkan nasib pohon dapat merusak pohon perindang jalan akibat paku dan juga kawat-kawat yang diikatkan.
Padahal dalam aturan dan manfaat utama dari pohon perindang itu sendiri yakni, dari sisi estetika yaitu hijaunya pohon-pohon di sekitar jalan raya memberi pemandangan menyejukkan. Kemudian di sisi ekologisnya, tercapainya keserasian lingkungan antara tanaman dan kita sebagai manusia.
“Pun ada manfaat klimatologis yang didapat, seperti terciptanya iklim mikro, seperti kelembaban udara, suhu, dan curah hujan sehingga menciptakan kestabilan iklim yang sehat,” ujar Ip Wasdak, Kabid Perlindungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam beberapa waktu lalu.
Selain itu lanjutnya, hutan kota atau perindang jalan juga memiliki manfaat hidrologis yakni melalui perakaran tanaman dan serasahnya maka akan mampu menyerap kelebihan air pada musim hujan sehingga banjir bisa teratasi.
“Ditambah lagi manfaat protektif, pepohonan berfungsi sebagai pelindung dari pancaran sinar ultraviolet dan penahan angin. Lalu manfaat higienisnya, menjadikan udara lebih bersih dan sehat,” terangnya.
Kata dia, memaku pohon merupakan tindakan tak terpuji dan tidak ramah lingkungan. Pohon seyogyanya ditanam sebagai perindang, bukan sarana pemasangan iklan sesuka hati. Pasang iklan sembarangan juga sangat merusak estetika.
“Pemasangan iklan pada pohon, selain menyalahi aturan dan merusak estetika juga dapat menyebabkan pohon keropos dan mati. Nah, pohon keropos itu berbahaya. Kalau tak cepat tertangani, sewaktu-waktu bisa tumbang dan bisa dapat memakan korban,” tandasnya.
Reklame liar memang kerap dijumpai di Kota Batam. Pamflet dan spanduk biasanya dipasang di titik strategis yakni perumahan, pinggir-pinggir jalan.
Didalam kota titik pemasangan reklame liar tersebar. Contohnya di sepanjang jalan Kawasan Sagulung, Batam Center, bahkan juga dijumpai di kawasan pusat-pusat Pemerintahan seperti di kawasan Jalan Engku Putri.
(Elang)
PT Bambang Djaja, pabrik trafo terkemuka di Indonesia, dengan bangga memperkenalkan trafo kering sebagai solusi…
LINGGA – Menyambut Tahun Baru Imlek 2025 yang jatuh pada 29 Januari mendatang, suasana malam…
Pendiri CLAV Digital, Andrea Wiwandhana, menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada para korban kebakaran yang baru-baru ini…
Swarga Suites Bali Besrawa resmi memulai tahap awal proyek perluasannya melalui upacara groundbreaking yang menjadi…
Jakarta, 16 Januari 2025 - Bitcoin kembali menarik perhatian dunia setelah berhasil menembus angka psikologis…
Casa Domaine akan menghadirkan 2 Show Unit Premium Luxury pada awal Tahun 2025 ini. Kedua…
This website uses cookies.