JAKARTA – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan, rencana penghapusan ujian nasional (UN) di Indonesia bukan hanya sekedar wacana. Sebab, penghapusan dikaji oleh pihaknya berdasarkan usulan dari banyak pihak.
Menurutnya, usulan penghapusan UN tidak hanya datang dari masyarakat tetapi juga para guru. Salah satu alasannya adalah untuk menghindari murid dari stress.
“Banyak sekali aspirasi dari masyarakat sebetulnya, dari guru, dari murid, dari orang tua yang sebenarnya banyak juga dari mereka bukan ingin menghapuskan tapi menghindari hal-hal yang negatif dari sisi stress, menghukum siswa yg mungkin dari bidang itu kurang kuat dan lain-lain,” ujarnya di kantornya, Sabtu (30/11/2019).
Menurutnya, rencana penghapusan UN yang selama ini sudah ada tidak tiba begitu saja. Tapi penuh dengan pertimbangan terutama ke sisi positifnya.
“Jadi ini semacam prinsipnya, jadi bukan sekedar wacana menghapus-hapus. Ini juga wacana memperbaiki esensi dari UN itu apa. Apakah untuk menilai prestasi murid apa untuk menilai prestasi sistem,” jelasnya.
Selain itu, ia menekankan bahwa rencana ini masih dikaji oleh pihaknya. Dengan demikian tidak akan bisa ditetapkan dalam waktu dekat.
“Yang pasti 2020 masih akan jalan UN. Ini keputusan untuk setahun berikutnya,” tegasnya.
Sumber: CNBC Indonesia
Jakarta, Kompas – Di tengah meningkatnya minat generasi muda untuk berkarier di dunia digital, masih…
Yogyakarta — KA Bandara area Yogyakarta mencatat ketepatan waktu keberangkatan (on-time performance/OTP) yang sangat tinggi…
Harga Bitcoin tercatat stabil pada level $84.447 pada Senin pagi (14/4), di tengah sentimen pasar…
Dalam era globalisasi dan perkembangan industri fashion yang semakin dinamis, kebutuhan akan desainer yang tidak…
Bubur Ayam Jakarta 46 di Surabaya jadi favorit keluarga karena menyajikan rasa autentik, topping lengkap,…
Rizki Dewantoro Luncurkan Longetiv.id: Agensi Digital Marketing Baru untuk Transformasi Bisnis di Indonesia Rizki Dewantoro…
This website uses cookies.